JAMBI – Kegiatan Pramuka adalah salah satu cara untuk meningkatkan kedisiplinan, serta membentuk karakter siswa yang bertanggungjawab. Oleh karenanya, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Jambi Timur, mewajibkan seluruh siswanya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Bahkan, pada awal tahun ajaran, para siswa di sekolah itu diminta untuk mengisi surat pernyataan bersedia aktif dalam kegiatan Pramuka. Penilaian keikutsertaan Pramuka pun masuk dalam rapor setiap semester.
Kepala Sekolah MTs N Jambi Timur, Drs Imran Pehang mengatakan, hingga kini siswa/siswinya masih cukup antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut. “Pramuka jadi ekstrakurikuler wajib bagi siswa kelas 7 dan 8,” ujar Drs Imran Pehang, kepada harian ini, kemarin (19/11).
Lebih lanjut Imran menerangkan, materi-materi yang disampaikan saat kegiatan Pramuka banyak mengandung muatan wawasan kebangsaan. “Secara umum materinya dikembangkan dari kode kehormatan Pramuka. Kami cenderung ada muatan kebangsaan sehingga cukup identik dengan Pendidikan Kewarganegaraan,” lanjutnya.
Ia juga mengakui selama ini rata-rata kehadiran kegiatan pramuka sangat tinggi, bahkan mencapai 90%. Banyaknya permainan dan tepuk tangan dianggap masih mampu menarik antusiasme siswa. “Anak-anak juga malah lebih suka materi yang sulit. Misalnya materi menyimpul tali yang dianggap paling sulit. Mereka malah semangat karena ingin bisa untuk mendirikan tenda dan lainnya,” ujarnya.
Selain itu, kata dia aktivitas yang lebih banyak dilakukan diluar ruangan, semakin memicu semangat para siswa. Karena, materi yang disampaikan lebih banyak dengan praktek dibandingkan mencatat, dan sangat jauh berbeda dengan mata pelajaran yang dilaksanakan di dalam ruangan.“Kalau materinya hanya mencatat, tentu akan bosan. Lebih menarik kalau di lapangan, sedikit materi pengantar lalu langsung praktek,” ucapnya
Ia juga mengakui selama ini rata-rata kehadiran kegiatan pramuka mencapai 90%. Banyaknya permainan dan tepuk tangan dianggap masih mampu menarik antusiasme siswa. “Anak-anak juga malah lebih suka materi yang sulit. Misalnya materi tali yang dianggap paling sulit. Mereka malah semangat karena ingin bisa untuk mendirikan tenda dan lainnya,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Kepsek juga sangat berharap dapat memberikan pendidikan karakter pada siswa.
(lia)