Kebakaran, Rugi Ratusan Miliar

Rabu 26-11-2014,00:00 WIB

105 Kali Si Jago Merah Mengamuk

JAMBI – Hingga November 2014 kerugian akibat kebakaran mencapai ratusan miliar. Kerugian ini terangkum dalam seratus-an kali kejadian kebakaran di kota dan kabupaten se Provinsi Jambi. Untuk di kota Jambi saja, sampai September ada delapan puluh enam kali kasus kebakaran. Di Tebo ada sembilan belas kali kebakaran. Kemudian, di Sungaipenuh ada enam kali kejadian kebakaran. Di Batanghari ada delapan kali kebakaran, di tambah dengan di lokasi lainnya.

Kebakaran yang terjadi selama kurun waktu sepuluh bulan terakhir tersebut bukan hanya menyebabkan kerugian harta benda, tapi juga korban nyawa. Faktor penyebab kebakaran sendiri beragam.

\"Faktor penyebabnya banyak sekali. Namun yang paling dominan menyebabkan kebakaran ini adalah akibat arus pendek listrik,\" ungkap Kepala BPBD & Damkar Kota Jambi, Ridwan.

Kepadatan penduduk Kota Jambi saat ini, diakuinya menjadi kendala dalam menjinakkan api. Oleh karena itu kedepan, pihaknya akan mengadakan gerobak motor.

\"Satu kecamatan satu unit menggunakan dana samisake. Gerobak motor kebakaran ini nanti akan dianggarkan sesuai kebutuhan,\" ucapnya.

Wakil Walikota, H Abdullah Sani sendiri mengungkapkan, di kota, paling banyak kebakaran, karena pusat kota. Ditambahkan Walikota, Fasha, saat ini sendiri, sebelas armada kebakaran yang dimiliki BPBD dan Damkar Kota Jambi tidak mampu untuk melayani 680 ribu jiwa warga Kota Jambi.

\"Saya juga minta bantuan dari pihak swasta agar menyiapkan fasilitas pemadam api. Dan yang penting itu bantuan dari Pemprov soal armada BPBD dan Damkar Kota Jambi,\" ucap Fasha.

Di lokasi terpisah, Kepala Damkar Tebo melalui Kabidnya, Ilham mengatakan, kebanyakan kebakaran terjadi pada rumah atau bangunan. ‘’Dan kebanyakan diakibatkan oleh konsleting aliran listrik,\" terangnya.  Sedangkan terkait kerugian, Ilham menerangkan sekitar Rp. 2,8 miliar.

Untuk di Sungaipenuh sendiri, kebakaran telah menimbulkan kerugian  materil Rp 5.327.500.000. Kepala UPTB Damkar Kota Sungaipenuh Herman Jayadi mengatakan, selama tahun 2014 terjadi 6 kali kasus kebakaran di Kota Sungaipenuh. Kebakaran paling banyak terjadi di Kecamatan Pondok Tinggi, yakni sebanyak tiga kali.

Sementara Kakan Damkar Batanghari, Asri Yonalsah mengaku, selama tahun ini, hanya delapan kasus kejadian kebakaran di Batanghari,\" ujarnya.

Kadistako Tanjabtim, Mariontoni sendiri menyebutkan, mulai awal Januari hingga Oktober 2014 sering terjadi kebakaran. Karena bulan-bulan tersebut adalah bulan kemarau. Mengenai wilayah yang rentan mengalami kebakaran pemukiman penduduk setiap tahunnya seperti di Kecamatan Mendahara Ilir, Kuala Jambi, Nipah Panjang dan Kecamatan Sabak Timur.
\"Karena daerah ini padat dan terjadi penumpukan penduduk terutama yang berada dipinggir laut,\" bebernya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Tanjabtim, AKP Amos Lubis mengatakan dari laporan yang masuk selama periode Januari-September, sebanyak enam laporan kebakaran pemukiman warga yang diterimanya.

(yos/Adi/dik/wsn/bjg)

Tags :
Kategori :

Terkait