PESAWAT Air Asia jurusan Surabaya-Singapura hilang kontak sekitar pukul 06.20 WIB. Belum diketahui pasti penyebab hilangnya kontak pesawat yang memuat 155 penumpang itu. Namun dugaan sementara karena cuaca buruk di perairan Teluk Kumai.
Data yang di dapat dari Bandara Internasional Juanda, pesawat lepas landas pukul 05.30. Estimasi tiba di Singapura sekitar 08.30 waktu setempat. Selama perjalanan, pesawat dilaporkan dalam kondisi normal. Sedangkan cuaca berawan.
Pesawat yang memuat 138 dewasa, 16 anak-anak, dan seorang balita mulai terbang dengan ketingian 232 ribu kaki. Jelang koordinat koordinat 03 menit 38 menit 4 detik lintang selatan dan 109 menit 42 detik 21bujur timur, pilot melapor kondisi cuaca buru. Kabarnya sempat muncul izin naik ketinggian menjadi 34 ribu kaki. Namun belum diketahui pasti apakah pesawat mengikuti izin tersebut. Informasi lainnya pilot sempat meminta izin belok. Setelah itu hilang kontak.
General Manajer PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional Juanda Trikora Harjo mengatakan, fligh plan sudah benar. Memang ada informasi cuaca buruk. Bila dilihat dari udara, diperkirakan kawasan tersebut hujan deras. \"Itu data yang kami terima,\" ucapnya.
Saat ini tim masih bergerak di lapangan. Dia meminta keluarga tetap tenang. Pihaknya akan menginformasikan setiap perkembangan yang ada. Posko informasi sudah dibuka. Termasuk line telepon untuk meminta informasi seputar pesawat Air Asia QZ 8501.
Sementara itu, keluarga korban mulai berkumpul di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda. Mereka melihat daftar nama keluarga yang terbang bersama pesawat tersebut.
Beberapa pejabat juga menjenguk korban pesawat tersebut. Seperti Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menpora Imam Nahrawi, Gubernur Jatim Soekarwo, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, serta Bupati Sidoarjo Saifullah. Selain mereka, jajaran pejabat dari TNI dan kepolisian turut siaga di Posko.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meyakinkan keluarga korban bahwa pencarian dilakukan semaksimal mungkin. Saat ini, tim dari Basarnas, TNI, dan Polri sudah menuju ke lokasi. \"Perkembangannya akan diinformasikan secepatnya,\" ucapnya.
Dia juga menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban. Peristiwa ini merupakan musibah. Harapannya keluarga tetap tenang dan berdoa. Semoga keselamatan diberikan kepada penumpang dan cre di pesawat tersebut.
Sementara itu, Tony Fernandez, pemilik maskapai Air Asia tiba di Bandara Internasional Juanda pukul 18.30. Dia tidak banyak komentar terkait peristiwa yang menimpa maskapainya. Sampai detik ini informasi yang dia terima masih terkait cuaca buruk. \"Tapi kepastiannya baru diketahui setelah pesawat ditemukan,\" ucapnya.
Tony juga mengatakan selama ini pesawat di maskapainya tergolong bagus. Namun pihaknya tidak berani berspekulasi. Semua diserahkan kepada tim di lapangan.
Dia juga menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada masyarakat Indonesia. Utamanya keluarga korban. Sebagai kompensasinya, Air Asia menanggung sebagian kebutuhan keluarga korban.
Salah satunya penginapan yang ditempatkan di Hotel Halogeen dan Ibis di terminal 1 Bandara Internasional Juanda. Dalam penerbangan ini, ada beberapa warga negara asing yang turut serta. Mereka berasal dari Inggris, Korea Utara, dan Singapura.
Keputusan Tetap Terbang Dipertanyakan