Ribuan KWh Belum Terpasang
JAMBI – Dalam dua bulan terakhir masyarakat mengeluhkan sulitnya pengeluaran KWH meter yang ada di PLN Jambi. Terutama pengusaha perumahan. Hal ini disebabkan banyaknya persyaratan pemberkasan yang harus dibuat. Untuk pengusaha perumahan, KWh akan dikeluarkan setelah mendapatkan persetujuan dari pemilik rumah.
M. Miftah, Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Jambi menyayangkan keterlambatan pemasanagn KWh di perumahan. Meski tidak berpengaruh secara signifikan, akan tetapi dalam hal ini konsumen lah yang dirugikan.
“Kalau ada alternatif lain, jalan itu yang kami pilih,” ungkapnya.
Hal senada yang disampaikan salah seorang pengusaha perumahan kemarin, saat ini memang sulit untuk mendapatkan KWh. Satu KWh, membutuhkan waktu dua bulan baru terealisasi. “Itupun harus pemilik rumah yang tanda tangan,” akunya.
Tanpa pemilik rumah, KWh tidak bisa didapat. Mudrika Asisten Manger Pelayanan dan Administrasi PLN Jambi mengatakan, jumlah pemasangan KWh yang masuk daftar tunggu 3.019 KWh. Jumlah tersebut terdapat di Tungkal, Muara Bulian, Kecamatan Kota Baru, Kecamatan Telanipura dan Seberang Kota Jambi.
Setiap hari PLN menerima pendaftaran baru sebanyak 200 KWh. 100 diantaranya merupakan pengusaha perumahan. Kata dia, jumlah itu tidak mampu dikerjakan dengan cepat. PLN masih keterbatasan petugas di setiap rayon.
“Satu hari hanya 100 KWh yang bisa dipasang,” akunya.
Satu petugas paling banyak hanya 6 KWh satu harinya. Kata Mudrika, setiap tahun PLN mengeluarkan puluhan ribu KWh. Tahun 2014 KWh yang dikeluarkan lebih dari 26 ribu. Artinya, kebutuhan listrik di Provinsi Jambi masih sangat banyak. Terutama di Kuala Tungkal.
“Yang sudah daftar online sudah 15 ribu. Tapi, mereka belum bayar,” akunya.
Untuk stok KWh, Mudrika mengaku tidak ada masalah. Beberapa hari lalu memang sempat kosong. Namun, KHw sudah dating dengan jumlah 8 KWh.
“Tinggal proses dilapangan. Kita tidak bisa tambah pekerja karena anggarannya terbatas,” akunya.
Sementara itu, Sutiono Anggota Komisi III DPRD Kota Jambi mengatakan, PLN harus mengutamakan pelayanan kepada masyarakat dan segera mengakomodir pemasangan KWh baru. Dia mengharapkan tidak ada lagi alasan PLN yang menyatakan keterlambatan pemasangan KWh karena stok KWh yang habis.
“Peyanan kepada pelanggan harus diakomodir sesegera mungkin,” jelasnya.
Dia juga meminta kepada PLN area Jambi agar membuat ready stok KWh baru sesuai kebutuhan setiap rayon.