Bandara Lumpuh 6 Jam

Selasa 01-09-2015,00:00 WIB

DAMPAK kebakaran hutan dan lahan benar-benar sudah dirasakan oleh masyarakat provinsi Jambi akhir-akhir ini. Mulai dari pesawat yang delay, hingga aktivitas belajar mengajar yang terhenti.

Kemarin, akibat kabut tebal yang menyelimuti tanah pilih pesako betuah ini bandara lumpuh selama enam jam.  Jarak pandang pukul 07.30 WIB hanya 300 meter. Pukul 08.00 WIB jarak pandang mulai meningkat 400 meter. Kemudian pukul 09.00 WIB, 700 meter. ‘’Seharusnya Maskapai Garuda landing sekitar pukul 07.00 WIB,’’ ungkap Gurid Manager (GM) Operasional Bandara STS Jambi, semalam.

Disebutkannya, landing pertama pukul 13.00 WIB. Jarak pandang waktu itu sudah 2.700 meter. Pukul 14.00 WIB jarak pandang kembali menurun. Namun maskapai masih bisa mendarat karena masih diatas 2000 meter.

                “Hari ini (kemarin,red) tidak ada Maskapai yang cancel,” akunya. Hanya saja Maskapai Lion Air penerbangan terakhir pukul 20.45 belum terbang dari Jakarta-Jambi. “Cuaca seperti ini wajar saja ada gangguang penerbangan,” pungkasnya.

Sementara itu, kemarin ratusan masyarakat dan pegawai Negeri Sipil Kota Jambi memadati halaman kantor Walikota Jambi. Ratusan masyarakat ini mengikuti Sholat Istisqo yang diadakan pukul 14.30 WIB. Kegiatan ini guna mengharapkan agar hujan segera membasahi Kota Jambi.
“Shalat ini dilakukan karena di Kota Jambi telah mengalami kemarau panjang. Akibatnya tidak turun hujan dan menimbulkan kekeringan hampir di setiap kecamatan sehingga sulit air,” kata Abdullah Sani.
Sholat diimami Almukarram Guru H M Daud dan yang mengisi khotbah adalah DR HM Yusuf Abdullah. Diawali dengan pembacaan salawat. Kemudian dilanjutkan tausiyah.

(uci/yni)

Tags :
Kategori :

Terkait