JAMBI – Krisis air bersih di Kota Jambi terus meluas. Sebelumnya hanya Jambi Selatan, Kota Baru dan Kecamatan Pasar yang kesulitan air bersih. Kini semua Kecamatan yang ada di Kota Jambi mulai kekurangan air bersih.
Waga yang biasanya mengandalkan air sumur, PDAM perlahan beralih ke sumber mata air lainnya. Bahkan menunggu bantuan dari PDAM. Sebagian warga memanfaatkan air dari sumur bor milik warga.
“Kemarau kali ini sangat parah. Biasanya sumur Saya tidak pernah kering. Tapi ini sudah tidak ada air sama sekali,” aku Helmi, salah seorang warga Wijaya Pura Kecamatan Jambi Selatan.
Dia menambahkan, saat ini sudah banyak warga yang beralih menggunakan sumur bor sehingga pada musim kemarau seperti ini sumur bor tetap berfungsi maksimal. Helmi mengaku meminta sumur bor milik tetangganya dengan biaya Rp 50 ribu per bulan.
“Malah ada warga yang sengaja menyambung selang air. Bayarnya murah cuma Rp 100 ribu per bulan,” akunya.
Debit air Sungai Batanghari terus mengalami penyusutan. Abdillah, Kasi Humas PDAM Thirta Mayang Kota Jambi mengatakan, debit Sungai Batanghari 115 CM.
Penguranfan debit air Sungai Batanghari terjadi hampir setiap hari. Penyusutan diperkirakan sekitar 15 hingga 20 CM. Musim kemarau yang melanda hampir empat bulan menyebabkan debit air berkurang jauh dari debit normal yang mencapai lebih dari enam meter.
“Tinggi air terus mengalami penyusutan. Kini tersisa sekitar 1 meter lebih,\" katanya.
Pihaknya dari awal musim kemarau telah melakukan antisipasi berupa pemasangan indeks pancang. Dalam kondisi air yang sangat minim, pihaknya tetap bisa melakukan operasi penyaluran air ke rumah warga dengan cara bergilir.
“Meskipun air terbatas kita bupayakan terus melayani penyaluran air warga,” akunya. Diakuinya, adanya jadwal pemadaman bergilir yang dilakukan PLN menyebabkan operasi pelayanan air terganggu. Listrik yang padam sekitar 1,5 jam hingga 2 jam membuat pihaknya terpaksa stop beroperasi. Operasi kembali dilanjutkan saat listrik sudah menyala.
\"Warga juga sudah mulai memaklumi, kondisinya yang memang tidak memungkinkan,\" pungkasnya.
(azz)