*Seribu Tanda Tangan Dibubuhkan
*Berharap Hujan, Pemprov Shalat Istisqa
JAMBI - Ratusan mahasiswa dan komunitas pemuda Jambi bersama Forum Doktor Universitas Jambi (Unja) yang tergabung dalam Koalisi Jambi Melawan Asap merayakan peringatan Sumpah Pemuda dengan menggelar aksi long march dari simpang empat Bank Indonesia (BI) menuju Komplek Kantor Gubernur Jambi.
Dalam aksinya, pendemo mendesak pemerintah mempercepat penanganan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Jambi. Presiden Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UNJA, Zulkifili, dalam orasinya, mengatakan, bahwa demo yang mereka lakukan sebagai bentuk protes lambannya penanganan kabut asap yang melanda Jambi tiga bulan terakhir ini.
“Kami atas nama mahasiswa se Jambi dan Komunitas Pemuda di Jambi menuntut sikap tegas petinggi Negeri ini dalam menuntaskan kabut asap di Negeri ini,” ujar Zulkifli dalam orasinya.
Dalam aksi itu, pendemo juga mendesak Pemerintah Provinsi Jambi segera menyiapkan posko-posko kesehatan diseluruh wilayah Provinsi Jambi yang terdampak kabut asap.
Sementara itu, Forum Doktor Unja yang diwakili, Dr Hadiyanto, mendorong DPRD Provinsi Jambi untuk segera membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Jambi.
Hadiyanto menilai, Perda itu penting dibuat sebagai langkah dan antisipasi kebijakan hukum dimasa yang akan datang. Apalagi, katanya, kebakaran lahan dan hutan sudah menjadi musibah tahunan di Provinsi Jambi.
“Kami menginginkan ada regulasi khusus yang memayungi lahan dan hutan di Provinsi Jambi. Jangan sampai ditahun depan, kejadian yang sama terulang kembali,” desak Hadiyanto.
Hadiyanto juga mendorong TNI dan Polisi yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan di Provinsi Jambi, menindak tegas pelaku kebakaran hutan dan lahan yang terbukti bersalah.
“Tindak tegas pelaku kebakaran lahan dan hutan di Jambi ini. Baik itu korporasi maupun perorangan. Cabut izin perusahaan yang dilahannya terjadi kebakaran,” kata Hadiyanto.
Dalam aksi itu, pendemo juga membubuhkan seribu tanda tangan di spanduk putih. Penggalangan seribu tanda tangan itu menjadi bagian dari aksi unjuk rasa Koalisi Jambi Melawan Asap. Ribuan tanda tangan sudah dibubuhkan. Dalam waktu dua jam saja seribu tanda tangan sudah dibubuhkan.
Menanggapi aksi ini, Muhammadiyah, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi, menyampaikan, bahwa saat ini pemerintah terus mengupayakan pemadaman api dan asap diwilayah Provinsi Jambi.
“Kita sudah berupaya semaksimal kita, bahkan saat ini petugas kita tengah berjibaku memadam api dan asap dilapangan. Segala upaya sudah kita kerahkan, bahkan dari luar negeri pun sudah turun membantu. Sama-sama kita berdoa musibah ini segera berlalu,” ungkapnya.
Kemarin (28/10), Pemerintah Provinsi Jambi, seluruh unsur forkompinda, PNS dan ratusan warga Jambi menggelar salat istisqa di lapangan Kantor Gubernur Jambi sekira pukul 14.30 WIB. Bertindak sebagai imam, KH Mubarok dan khatib HM Yusuf.
Meski diselimuti kabut asap, ratusan jamaah terlihat khusuk, bahkan ada yang meneteskan air mata saat memanjatkan doa. Penjabat Pj Gubernur Jambi, Irman mengatakan, shalat istisqa adalah perintah agama yang diajarkan oleh Rasulallah. Selain ikhtiar, berdoa, menghikangkan bencana asap juga harus dibarengi dengan perbuatan.
“Memadamkan api dan menghilangkan asap, kita sudah berusaha,” ujarnya. Berusaha tanpa shalat dan berdoa, keinginan agar bencana asap akan menghilang akan terlihat sulit. Ia berharap, dengan dilaksanakan shalat, diharapkan seluruh dosa kaum muslimin di Jambi dapat terampuni dan tuhan dapat memberikan rahmatnya dengan menurunkan hujan kembali.
“Kita bersama berharap agar kebakaran lahan dan hutan serta kabut asap yang melanda Provinsi Jambi dapat segera berakhir dan masyarakat dapat kembali berakivitas dengan nyaman,” jelasnya.