Kemenag Gelar Pospeda dan Hari Santri Nasional

Kamis 29-10-2015,00:00 WIB

 

 

JAMBI-Untuk menumbuhkan kreatifitas santari dalam bidang olahraga dan seni, maka Kanwil Kemenag Provinsi Jambi menggelar Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Daerah (Pospeda) ke-7 tingkat Provinsi Jambi pada Rabu (28/10) kemarin di Ma’had Ali Ponpes As’ad Kota Jambi.

                Selain itu juga digelar momentum Hari Santri Nasional tahun 2015 yang ditetapkan pada 22 Oktober lalu oleh Presiden RI, Jokowi. Hal ini menjadi babak baru dan menjadi tonggak sejarah atas pengakuan negera terhadap perjuangan santri yang sudah berjasa.

                Kegiatan ini dibuka Gubernur Jambi diwakili Staf Ahli Gubernur, H. Asnawi AB. Dalam sambutannya Asnawi mengatakan bahwa Pospeda ini untuk menjadi santri terbaik dari Provinsi Jambi unutk Posepenas.

                “Kegiatan ini juga untuk menggali potensi yang ada pada santri. Pospeda merupakan ruang kreasi dan peningkatan prestasi bagi santri dibidang olahraga dan seni,” ujar Asnawi kemarin.

                Pada kesempatan itu juga dirinya meminta Pospeda ini terus dikembangkan. Dengan sering mengikuti lomba, maka mental santri akan terlatih dan bisa menjaga sportivitas. “Tapi jangan cepat berpuas diri dan harus terus meningkatkan kemampuannya,” harapnya.

                Sementara itu Kakanwil Kemenag Provinsi Jambi, HM. Thaher Rahman mengatakan, Pospeda ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam pemberdayaan potensi santri sebagai penggerak pembangunan. Salah satunya dalam Pospeda yang merupakan ajang pembinaan dan pengembangan potensi santri.

                “Kita harapkan kegiatan ini menjadi ajang seleksi pencarian santri yang tidak hanya pawai dalam mengaji, tetapi juga memiliki jiwa olahragawan yang sportif dan menjadi seniman yang terampil yang mumpuni serta bertaqwa dan berakhlak mulia,” ujar Thaher.

Mengenai Hari Santri Nasional, Thaher mengatakan bahwa penetapan ini merupakan wujud komitmen pemerintah untuk mengangkat harkat dan martabat santri yang selama ini termarjinalkan. Peran santri harus menjadi penggerak pembangunan dan kemajuan bangsa.

“Penetapan Hari Santri menunjukkan bahwa kaum santri adlaah insane handal harapan bangsa yang harus berada di garda depan untuk berjuang  dahulu, kini dan masa depan. Penetapan ini ini sebagai bentuk penegasan bahwa negri ini adlaah Negara demokrastis sekaligus relegius,” bebernya.

Sementara itu Panitia Pospeda, Mali Maski melaporkan kegiatan ini diikuti 484 santri, dimana 242 cabang seni dan 240 cabang olahraga. Kegiatan akan digelar pada 28-31 Oktober 2015. Pemenang akan mengikuti Pospenas di Banten

. (kta/adv)

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait