Pemerintah Gandeng UGM Kelola Gambut

Rabu 04-11-2015,00:00 WIB

JAKARTA  - Meski kebakaran hutan dan persoalan asap belum sepenuhnya selesai, pemerintah sudah melakukan evaluasi. Hasilnya, pemerintah akan mengkaji pengelolaan lahan gambut guna menghindari kejadian serupa di tahun-tahun mendatang.

       Dalam mencari formulasi pengelolaan lahan gambut, pemerintah akan menggandeng beberapa pihak. Mulai dari akademisi, hingga masyarakat adat dayak. ‘’Saya tadi sudah sampaikan ke istana,’’kata Menko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan seusai memimpin rapat evaluasi di kantornya kemarin (3/11). Untuk akademisi, pihaknya sudah menggandeng ilmuwan dari Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta.

                Terkait teknis, Luhut menjelaskan, pihak-pihak yang dilibatkan tersebut akan melakukan kajian di lahan gambut tertentu. Nantinya, hasil kajian itu akan dijadikan model pengelolaan gambut di daerah lain.

                Selain itu, pemerintah juga meminta UGM untuk melakukan studi dan langkah-langkah lainnya untuk menyelesaikan berbagai persoalan lingkungan pasca kebakaran. Sementara soal rencana pembelian dua pesawat khusus pemadaman, pemerintah menganggarkan dua unit pesawat.

                Disinggung soal situasi terkini, mantan Kepala Kantor Staf Kepresidenan itu menyebut kondisi di Sumatera dan Kalimantan sudah jauh lebih baik. Bahkan, tingkat kepekatan asap sudah berkurang sangat banyak.

                Kendati demikian, upaya untuk menuntaskan pemadaman masih terus dilakukan. Di mana satu unit pesawat Hercules dan dua unit CN 295 masih digunakan untuk merekayasa cuaca. ‘’Bisa saja dua minggu ke depan hujan berkurang. Karena di bawah gambut masih terdapat api,’’imbuhnya.

 

Persoalan Pasca Asap

                Sementara itu, mulai meredanya asap tidak otomatis menyelesaikan semua persoalan. Ada beberapa persoalan yang tertinggal pasca bencana yang sudah melanda sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan tiga bulan belakangan.

                Menteri Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengatakan, ada beberapa persoalan yang muncul pasca redanya asap. Di antaranya persoalan pendidikan dan kesehatan.

                Untuk persoalan pendidikan, Puan mengaku sudah menginstuksikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyesuaikan sistem belajar mengajar yang sudah berhenti sejak beberapa bulan terakhir. ‘’Alhamdulillah Dikbud dan Dikti sudah menyusun penyesuaian,’’tuturnya.

                Sedangkan dalam hal kesehatan, pihaknya sudah menginstuksikan Menteri Kesehatan untuk melakukan penelitian terhadap korban asap. ‘’Apakah asap tiga bulan yang diisap berdampak pada kesehatan atau tidak,” tuturnya. Jika nanti berdampak serius, pihaknya akan menyiapkan upaya khusus. SDM kesehatan dan alat-alat media pun akan segera dipersiapkan.’’

(far/end)

Tags :
Kategori :

Terkait