JAMBI – Kisruh kepengurusan DPP PPP merembet ke daerah-daerah. Terutama paska Mahkamah Agung (MA) mengeluarkan keputusan bahwa, kepengurusan PPP yang sah adalah kubu Djan Faridz. Ini tentu mempengaruhi keputusan internal partai di daerah khususnya Jambi yang tengah melaksanakan Pilkada.
Awalnya, dukungan PPP terbelah, kubu Ramahurmuziy mendukung Zumi Zola (ZZ)-Fachrori Umar (FU) sedangkan kubu Djand Farid mendukung Hasan Basri Agus (HBA)-Edi Purwanto (EP). Teranyar, PPP kubu Djan Farid yang diketuai oleh Suhaimi Ali Hamzah di Jambi menegaskan dukungan ke HBA-EP.
Namun, ZZ-FU mengklaim PPP masih mendukungnya di Pilgub Jambi kali ini. Sebab, SK dukungan DPP secara resmi sebelumnya telah dikantongi oleh pihaknya dari kepengurusan yang sah.
“Ismail Marzuki, Plt DPW PPP versinya Djan Farid yang menggantikan Suhaimi Ali Hamzah menyatakan bahwa PPP ke kita. Sedangkan Suhaimi sudah di nonaktifkan,” ujar Koordinator Media Center ZZ-FU, Cecep Suryana kepada wartawan.
Apalagi ia mengaku belum mendapatkan tembusan surat yang menyatakan bahwa Suhaimi Ali Hamzah telah dipulihkan kembali sebagai pengurus DPW PPP Provinsi Jambi. “Kita belum tahu apakah Ismail Marzuki ini telah di demisionerkan,” ucapnya.
Sebelum adanya surat tertulis yang dikeluarkan secara resmi maka pihaknya mengangap PPP baik itu versinya Evi Suherman maupun Djan Farid masih bersama dalam barisannya. Terlepas dari permasalahan ini, ia mengaku kader PPP baik itu Djan Farid maupun Romahurmuzy masih tetap berkerja bersama timnya.
“Kawan-kawan PPP baik itu Djan Farid dan Romahurmuzy di bawah masih tetap bekerja ke kita,” terangnya.
Dukungan ini diakuinya tetap diberikan baik itu secara personal maupun organisasi. “Sementara yang kita ketahui orang PPP itu hanya Suhaimi yang ke HBA,” sebutnya.
Seperti diketahui, Wakil Ketua Umum DPP PPP kubu Djan Farid, Epyardi Asda menegaskan pihaknya melakukan evalusi terkait dukungan di Pilgub Jambi. Secara terbuka ia menyebutkan mesin partai digerakan untuk HBA-EP.
“Kita melihat kesungguhan HBA ini mau bersama-sama denga PPP. Makanya saya ke sini (Jambi, red) untuk melihat keluhan DPW dan DPC di mana yang nyaman. Setelah berbicara tadi nampaknya nyaman ke HBA. Makanya kami memberikan persetujuan,” tegasnya.
Baginya saat ini untuk menjadi partai pengusung telah selesai pembahasannya dan KPU juga tidak akan menerima rekomendasi. Namun untuk dukungan dari mesin partai akan berbeda. “Kalau hanya dipakai untuk kendaraan saja untuk apa. Kalau nikah itu batiniah, secara resmi. Setelah mendengarkan pendapat saya katakana silakan dukung HBA,” katanya. (aiz)