Batik Air Tergelincir 40 Meter

Sabtu 07-11-2015,00:00 WIB

JAKARTA -Pesawat Batik Air Boeing 737 seri 800 tergelincir di Bandara Adi Sucipto, Jogjakarta, Jumat (6/11) sekitar pukul 15.05 WIB.

Diduga, pesawat mengalami kecelakaan akibat kondisi runway yang licin akibat hujan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hanya satu orang harus dilarikan keRS AU Hardjolukito Yogyakarta karena mengalami traumatik.

Informasi yang diperoleh dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan, pesawat yang terbang dari Jakarta itu memuat 161 penumpang dan 6 orang kru. Di antara penumpang tersebut, terdapat 2 anak anak dan 1 bayi.

Insiden ini pun kembali membuat berang Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan. Ia memastikan, akan memanggil sang pilot, capt Oscar Mirza untuk dimintai keterangan. ‘‘Ini insiden serius. Kita akan panggil pilotnya, akan diperiksa ijinnya, kita suspend maksimal 90 hari maksimal,’‘ tegasnya di Jakarta, kemarin (6/11).

Jonan menuturkan, pihaknya telah meminta Angkasa Pura I untuk membantu proses evakuasi. Ia pun telah menginstruksikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan.

Sementara itu, kondisi landasan licin yang dielu-elukan sebagai penyebab overshoot tidak dibenarkan oleh Jonan. Menurutnya, hal itu bukan alasan sehingga pilot bisa kebablasan hingga keluar landasan. ‘‘Kalau hari ini 10 pesawat yang tergelincir, kita akan periksa runway-nya. Apakah terlalu licin atau apa?,’‘ ujar Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu.

Kondisi over run pesawat  dengan nomor penerbangan ID 6380 itu sepertinya memang cukup tragis. Direktur Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo menyebut, pesawat dengan no. Registrasi PK LBO itu over run sekitar 40 meter dari runway 09 hingga ke runway 27. ‘‘Landing normal pada kondisi hujan, kemudian tergelincir keluar landasan,’‘ jelasnya.

Hal ini mengakibatkan landasan harus ditutup karena pesawat memblock runway. Bahkan, bandara juga diputuskan closed selama satu jam. Berdasarkan notice to airmen (Notam) B2694/15, bandara ditutup mulai pukul 16.26 WIB sampai 17.10 WIB.

Akibat penutupan ini, tiga penerbangan milik maskapai Sriwijaya Air, Citilink dan Garuda Indonesia terpaksa dialihkan ke Bandara Adi Sumarno, Solo, Jawa Tengah. ‘‘Sudah dibuka kembali. Runway tidak terganggu. penerbangan kembali normal,’‘ tuturnya.

Terpisah, Public Relations Manager PT Lion Air Group Andy M Saladin memaparkan, kondisi pesawat saat ini. Menurut penjelasannya, posisi ban depan pesawat keluar dari runway. Sementara, ban belakang pesawat masih berada di runway.  Posisi pesawat berada pada jarak 24 meter di sisi utara runway.

Andy mengatakan, pihaknya telah mengirim tim teknis menuju Jogjakarta untuk membantu evakuasi badan pesawat. Peralatan juga telah didatangkan baik dari Surabaya maupun Jakarta. Sesuai koordinasi dengan intansi terkait, maka proses evakuasi akan dilaksanakan setelah penerbangan terakhir dari dan menuju ke Jogjakarta. ‘‘Saat ini, posisi pesawat masih dalam proses evakuasi bersama sama dengan TNI AU dan pihak pengelola bandara,’‘ ungkapnya.

Senada dengan Suprasetyo, andy menuturkan, operasional bandara tetap berjalan seperti biasa. Meski sebelumnya telah dilakukan penutupan selama satu jam. Sedangkan untuk masalah penumpang, Andy telah memastikan tidak ada penumpang cedera serius. Seluruh penumpang telah dievakuasi dan sebagian besar telah meninggalkan bandara.

(mia)

Tags :
Kategori :

Terkait