Kanit Reskrim Polsek Ditemukan Tewas
MUAROTEBO – Tragis kejadian di kabupaten Tebo Selasa (9/10) lalu. Pada hari itu, sebanyak lima orang tewas dengan dua kasus yang berbeda. Sebanyak empat orang tewas gara-gara kehabisan udara saat menggali sumur. Sedangkan satu orangnya tewas karena kesentrum. Tak hanya itu, yang lebih menyedihkan lagi, Aiptu Bahri Sembiring ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kebun sawit. Semua kejadian tersebut terjadi di kabupaten Tebo di waktu yang berbeda.
Mayat, Aiptu Bahri Sembering (47) ditemukan Senin (9/11) sekitar pukul 15,30 Wib di kebun sawit di Dusun Tanjung Pauh, Desa Lubuk Mandarsah, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo. Mayat Kanit Reskrim Polsek Muaro Tabir ini ditemukan dalam kondisi terlentang. Penemu mayat tersebut, Teguh (14) bersama adeknya yang saat itu sedang mencari rumput.
Kapolres Tebo, AKBP Aman Guntoro saat dikonfirmasi kemarin membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, dari hasil visum yang dilakukan oleh dokter di RSUD STS Tebo, tidak dtemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Dan Korban diduga telah meninggal dunia lebh dari 12 jam.
\" Dari visum dokter, tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban, korban diduga telah meninggal lebih dari 12 jam\" Jelas Kapolres.
Kasat Reskrim Polres Tebo, AKP Sahlan menyebutkan, pihak telah melakukan olah TKP yang dipimpin langsung Kapolres Tebo, AKBP Aman Guntoro. Pihak telah mengintrogasi saksi, mengamankan barang bukti, dan membawa korban ke RSUD STS Tebo untuk dilakukan visum
\"Kita juga mengamankan barang bukti berupa 1 unit Mesin Potong rumput, 1 botol aqua berisi air minum, 1 buah tas hitam berisi 2 hp, Roti 4 bks merek roki, 1 pucuk Senpi Revolver dinas, 1 bungkus rokok Dunhil isi 19 batang, dan 1 buah mancis,\" ujar Sahlan.
Menurut Sahlan, berdasarkan keterangan dokter yang memvisum korban, dr Lisma Pasaribu tidak ditemukan tanda kekerasan. Karena tubuh korban mengeluarkan tinja dan sperma, kuat dugaan korban meninggal dunia karena sakit seperti serangan jantung.
Sementara itu, Selasa (10/11) lalu sebanyak empat warga Desa Pagar Puding, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo tewas saat menggali sumur.
Empat Korban tersebut ialah Ahmad Godabin bin Bakar (25), Ahmad Bin Abdullah (27), Barmawel bin Saleh (35), dan Fahri bin Bakar (45). Keempatnya tewas setelah saling berusaha menolong satu sama lainnya. Korban saat itu, menggali sumur milik korban Ahmad Godabin.
Menurut Kepala Desa Pagar Puding, Khairuddin kejadian berawal saat korban Ahmad Godablin ingin melanjutkan penggalian sumur miliknya sekitar pukul 10.00 Wib yang kedalamannya mencapai 8,5 meter. Setelah masuk ke dalam sumur, korban langsung terkapar dan tak bersuara lagi. Setelah itu, kakak korban Fahri pun langsung masuk ke sumur untuk menolong korban. Namun ternyata kakak korban fahri pun ikut terkapar.
Tetangga korban Ahmad dan Darmawel langsung datang dan berusaha membantu korban. Keduanya pun masuk ke sumur dengan niat mengangkat korban ke atas. Namun tenyata kedua tetangga korban itupun ikut terkapar di dalam sumur.
Mendapati kejadian itu, warga langsung melaporkan kejadian itu ke Kades setempat dan kades pun langsung melaporkan ke Polsek Tebo Ulu. Akhirnya keempat korban yang dibantu oleh warga setempat dikeluarkan.
Kapolsek Tebo Ulu, Iptu M Tohir,saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat ditanya apakah didalam sumur itu ada gas beracun, dirinya belum bisa memastikan.
\"Dugaan sementara, keempat korban tewas karena kehabisan oksigen, karena lokasi sumur yang dalam dan berada di dalam rumah,\" pungkas Tohir.
Di lokasi yang berbeda, Sudaryanto (66), warga Tri Makmur RT 06 Desa Cermin Alam kecamatan VII Koto Ilir tewas kesetrum listrik saat memperbaiki mesin air bermerek Sanyo dirumahnya. Kejadian naas menimpa korban terjadi sekitar pukul 15.00 wib kemarin (10/11). Korban sempat dilarikan ke puskesmas setempat, namun tidak tertolong lagi.
Hendri Yanto imam masjid RT setempat dan juga tetangga korban menceritakan dimana korban yang ker ap disapa Yanto tengah memperbaiki mesin air dirumahnya. Menurutnya saat korban meperbaiki lupa mematikan culokan kabel arus listrik. Kala itu kabel yang masih dialiri arus listrik menenpel di dada korban.
Hal serupa dibenarkan oleh Kades Cemin Alam Ahmad Rafik, dirinya mendapat kabar dari warga langsung menuju rumah korban. Menurut Kades usai kejadian Korban sempat dilarikan ke puskesmas Tuo Pasir Mayang di kecamatan VII koto Ilir. Sayangnya nyawa korban tidak tertolong lagi.
(bjg)