PLN Cari Utangan Rp 20 Triliun

Rabu 11-11-2015,00:00 WIB

 

 - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) gagal memperoleh penyertaan modal negara (PMN) Rp 10 triliun pada 2016. Padahal, dana segar itu diperlukan untuk modal merealisasikan pembangunan pembangkit 35 ribu megawatt (mw). Supaya proyek tersebut tidak terganggu, PLN mencari utangan baru.

  Dirut PLN Sofyan Basir menyatakan, PMN memang sangat dibutuhkan. Namun, perseroan sudah bersiap menjembatani dengan mencari pinjaman jangka pendek kepada perbankan. \'Kalau ada kekurangan likuiditas, kami ambil dari perbankan. Sudah ada perhitungannya,\' terangnya kemarin (10/11).

 

  PLN butuh banyak dana segar karena diberi target membangun 10 ribu mw. Sebagaimana diketahui, sisanya, 25 ribu mw, diserahkan kepada Independent Power Producer (IPP). Meski demikian, tugas PLN tetap berat karena harus membangun transmisi sepanjang 46 ribu km.

 

  Sofyan menjelaskan, PLN memperhitungkan untuk mengajukan lebih banyak pinjaman dari alokasi PMN. Pencarian dana, terang mantan Dirut BRI tersebut, akan difokuskan kepada bank milik pemerintah lebih dulu. Dia optimistis dana yang dicari bisa didapat. \'Angkanya besar, kira-kira Rp 20 triliun,\' papar dia.

 

  PLN, lanjut Sofyan, ingin ngebut dalam merealisasikan megaproyek tersebut. Tahun ini, misalnya, yang diharapkan dapat selesai sekitar 6 ribu mw. Soal kabar bahwa jatah PLN untuk membangun pembangkit dikurangi 5 ribu mw, dia memastikan belum ada. Karena itu, PLN butuh banyak anggaran. \'Belum, sampai sekarang masih 10 ribu mw,\' jelasnya.

 

  Ada beberapa area pembangunan pembangkit di daerah terpencil. Nah, PLN perlu turun tangan untuk menggarap area tersebut lantaran tidak ada investor yang berminat. Selain daerah remote, pembangkit mulut tambang kurang peminat.

 

  Sebelumnya, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah Nasri Sebayang menegaskan bahwa proyek pembangunan pembangkit tidak terganggu. Sebab, Indonesia butuh agar tidak kekurangan listrik lagi. Meski tidak adanya PMN cukup mengganggu, pihaknya sudah bersiap untuk mencari utangan.

 

  Di tempat terpisah, Menteri ESDM Sudirman Said tidak mengkhawatirkan batalnya pemberian PMN terhadap BUMN listrik tersebut. Dia yakin, tugas yang diberikan kepada PLN untuk membangun pembangkit dan transmisi bisa beres. Alasannya, direksi PLN pasti punya cara kreatif untuk mencari jalan keluar. \'Saya masih memiliki harapan dan belum perlu khawatir,\' tuturnya.

Tags :
Kategori :

Terkait