Empat Daerah Dipetakan Rawan Longsor

Kamis 12-11-2015,00:00 WIB

JAMBI – Hujan mulai mengguyur Provinsi Jambi. Ini berdampak pada bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Provinsi Jambi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Arif Munandar menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada jika sewaktu-waktu terjadi banjir dan longsor.

Setidaknya ada empat daerah yang memiliki potensi besar terjadinya longsor. Yaitu Kerinci, Sarolangun, Merangin dan Tanjungjabung Barat. “Kita minta masyarakat waspada jika terjadi banjir dan longsor dadakan. Karena BMKG memprediksi pertengahan November hingga April 2016 musim hujan,” ujar Arif, kepada awak media, Rabu(11/11), usai rapat antisipasi banjir di Rumah Dinas Gubernur.

Daerah rawan longsor itu merupakan daerah perbukitan. Mengenai bencana banjir, Arif mengatakan, pihaknya membagi 3 jenis banjir yang rentan terjadi di Provinsi Jambi. Yakni banjir musiman, banjir bandang dan banjir rob.

“Setelah dilakukan pemetaan, banjir musiman itu di seluruh Kabupaten/kota yang ada di provinsi Jambi,” akunya.

Sedangkan untuk banjir bandang, rentan terjadi di Kabupaten Kerinci, Sarolangun, Kota Sungai Penuh, Merangin Dan Tanjung Jabung Barat. Sedangkan untuk banjir rob hanya di Kabupaten Tanjungjabung Timur dan Tanjung Tabung Barat.

Ditempat yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, H Irman mengatakan, pihaknya saat ini tengah fokus pencegahan dini dari dampak negatif musim penghujan, dengan memetakan tempat tempat yang dianggap rawan terjadinya bencana. Selain itu, pihaknya juga melakukan tindakan pencegahan, dengan mengerahkan kekuatan dari BPBD yang ada seluruh Kabupaten/kota dan membuat posko di titik-titik yang dianggap rawan terjadinya banjir dan longsor. Terutama di Kabupaten Merangin, Kerinci dan Tanjabtim.

“Kita minta buat posko baru, dan Saya minta posko karhutla yang saat ini masih ada, untuk tetap digunakan namun dialihkan menjadi posko antisipasi banjir dan longsor,” kata Irman.

Irman menambahkan, pihaknya segera menyurati seluruh Bupati dan Walikota yang ada di Provinsi Jambi, untuk memberitahu daerah dan tempat tempat mana saja yang rentan terjadinya bencana banjir dan longsor.

“Nanti hasilnya kita sampaikan ke pemerintah pusat,” katanya. Disisi lain, Yudi, perwakilan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) mengatakan, pihaknya siap menormalisasi sungai dan membuat turap di daerah pinggiran sungai yang rentan terjadinya banjir.

“Dalam rapat tadi kami disebut tidak berkoordinasi dengan baik oleh BPBD dan instansi lainnya, untuk itu kami siap berkoordinasi, dan menginformasikan debit air sungai. Bahkan kami siap menugaskan satu orang pihak kami untuk disetiap kabupaten yang ada,” ungkapnya.

(dez)

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait