Sepekan Jelang Hari H Rawan

Kamis 12-11-2015,00:00 WIB

Berdasarkan hasil evaluasi kita, seminggu jelang hari H itu merupakan titik rawan terjadinya money politic

Ribut Swarsono

Pimpinan Bawaslu Provinsi Jambi

 

Praktek Money Politic

 

JAMBI – Pilkada serentak akan digelar 09 Desember mendarang. Sepekan jelang hari pemungutan suara diindikasi sebagai titik rawan terjadinya praktek money politic yang dilakukan oleh para tim sukses pasangan calon untuk meraih suara sebanyak-banyaknya.

            Hal ini diutarakan oleh Pimpinan Bawaslu Provinsi Jambi, Ribut Swarsono kepada harian ini kemarin (11/11). “Berdasarkan hasil evaluasi kita, seminggu jelang hari H itu merupakan titik rawan terjadinya money politic,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya dan jajaran akan melakukan pengawasan secara ekstra untuk mengantisipasi terjadinya praktek bagi-bagi duit atau juga dikenal dengan serangan fajar tersebut.

“Kita minta kepada jajaran kita di bawah untuk selalu memonitor gerakan tim sukses,” imbuhnya.

Upaya lain yang dilakukan dengan melibatkan masyarakat, juga tokoh agama seperti da’i. Pihaknya juga mengharapkan agar para dai yang ada di Jambi dalam kesempatan Khutbah Jum’at dan sedang melakukan Tausiah menyertakan memberikan pesan moral bagi pemilih menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2015. Itu dinilai sebagai salah satu cara mencegah terjadinya politik uang.

“Kami berharap tokoh agama seperti da’i untuk berperan serta memberikan pesan moral agar pemilu lebih demokratis,” katanya.

Menurutnya, dulu masyarakat masih malu membicarakan mengenai politik uang yang tergolong sebagai suap dalam pemilu. Namun, sekarang politik uang malah dibicarakan secara terang-terangan, karena tidak dianggap sebagai suatu kejahatan.

Lembaga agama juga bisa memberikan imbauan kepada seluruh perwakilannya di tingkat daerah untuk mengantisipasi politik uang dalam Pilkada. Misalnya, menolak sumbangan yang jelas-jelas diberikan calon kepala daerah dengan maksud-maksud tertentu.

“Kandidat sering memanfaatkan moment keagaaman seperti pengajian dan memberikan sumbangan untuk pengajian. Kita harus menolaknya apapun itu alasannya,” tegasnya.

Tags :
Kategori :

Terkait