SOLNA- Masih hangat dalam memori publik Swedia bagaimana 2013 lalu Zlatan Ibrahimovic dkk tersisih oleh Portugal di playoff Piala Dunia 2014. Menyerah 0-1 di Lisbon, Swedia kemudian takluk 2-3 di Friends Arena Solna.
Dua tahun kemudian, Swedia kembali berjuang lewat playoff untuk tiket Euro 2016 Prancis. Dini hari nanti (15/11), Swedia akan menjamu Denmark di Friends Arena dalam matchday pertama.
Pertemuan kedua negara dini hari nanti adalah yang ke-104 kalinya. Dari statistik pertemuan keduanya, Swedia mencatatkan menang 45 kali, imbang 18 kali, dan kalah 40 kali. Dalam lima laga terakhir, Denmark menang empat kali dan satu kali imbang.
Nah, kompetisi antara Swedia dan Denmark ini termasuk salah satu yang paling mengemuka diantara negara-negara kawasan Laut Nordik. Bahkan untuk “mempererat”hubungan di kawasan itu ada Kompetisi Sepak Bola Nordik. Pesertanya selain Swedia dan Denmark, turut juga berpartisipasi Islandia, Finlandia, dan Norwegia.
Menjelang laga ini pelatih Swedia Erik Hamren berkata anak asuhnya dalam kondisi siap tempur. Di dua laga terakhir yang dijalani pada kualifikasi Euro 2016 grup G, Swedia selalu menang 2-0. Yakni lawan Moldova dan Liechtenstein.
“Semua dalam tim sangat optimis menjelang laga ini. Fokus tim dan kesiapan tim sudah mencapai klimaksnya. Kami akan memanfaatkan momen ini untuk menang,”tutur Hamren seperti dikutip Fyens.
Hamren tak menutup mata jika skuadnya menjelang laga ini bersandar kepada Ibra. Penyerang Paris Saint Germain (PSG) itu memang tulang punggung buat The Blagult, julukan Swedia.
Kabar terakhir Ibra sempat disebutkan mengalami gangguan tenggorokan karena flu. Semua tahu meski cuma batuk, kalau itu mengganggu Ibra hal tersebut bisa mempengaruhi hasil akhir Swedia.
“Tidak. Saya tidak mendengar Ibra batuk dalam sesi latihan tim hari ini (kemarin,red.). Jadi, saya kira semua baik-baik saja,”ucap pelatih berusia 58 tahun itu.
Mengenai kekuatan Denmark, Hamren mewaspadai Christian Eriksen. Gelandang Tottenham Hotspurs tersebut tampil 13 kali di semua kompetisi dan menorehkan tiga gol.
Di mata Hamren, Eriksen bisa bermain dalam dua posisi. Yakni berperan sebagai nomor sepuluh buat tim alias pengatur serangan atau sebagai pemutus serangan. Semua tergantung pelatih Denmark Morten Olsen menempatkannya.
“Adanya Eriksen membuat barisan lini tengah Denmark sedemikian membahayakan. Saya merencanakan untuk memasang pemain untuk menyetopnya. Eriksen dijaga, alur bola Denmark akan berantakan,”sebut Hamrem.
Karena tampil di depan publik duluan, Hamren mengincar victory. Pengalaman dua tahun silam ketika menghadapi Portugal di playoff Piala Dunia 2014, Swedia selalu kesulitan jika melakukan laga away duluan.