Jelang Perhelatan Pilgub Jambi
JAMBI - Kian dekatnya hari pemungutan suara Pilgub Jambi 09 Desember mendatang, membuat pasangan calon yang bertarung kian gencar menggalang dukungan para komunitas masyarakat yang ada di Provinsi Jambi.
Dukungan yang diberikan etnisnya ini bentuknya beragam, mulai dari pertanyataan dukungan secara langsung maupun dengan pemberian gelar kepada sang calon. Baik itu kepada pasangan calon Hasan Basri Agus (HBA)-Edi Purwanto (EP) maupun ke Zumi Zola (ZZ)-Fachrori Umar (FU).
Seperti halnya pemberian gelar adat kepada HBA oleh Sultan Iskandar Mahmud Badarudin kepada HBA yang bertepatan dengan acara pengukuhan dan pelantikan pengurus Ikatan Keluarga Sumatera Bagian Selatan (IKSS) di RCC kemarin.
“Bagi saya ini merupakan satu kehormatan dari masyarakat Sumatera Bagian Selatan yang ada di Jambi. Tentunya ini rekomendasi dari tokoh Sumbagsel yang ada di Jambi kepada Sultan. Walaupun saya dengan Sultan sudah lama kenal. Ini suatu penghargaan bagi saya,” ujarnya.
Dikatakan HBA, pemberian gelar adat ini tentu juga tidak terlepas dari penilaian terhadap kinerjanya selama menjabat sebagai Gubernur Jambi periode 2010-2015.
Selain dukungan IKSS ini, cagub nomor urut 1 ini mengaku banyak lagi dukungan dari komunitas masyarakat lainnya yang ada di Jambi. Banyaknya dukungan komunitas ini tentu menjadi energi buatnya dalam rangka pemenangan diperebutan BH 1 mendatang.
“Mulai dari Sumatera Barat Pagaruyung, dari Sumatera Utara, Mandailing Natal, Sumsel, Jawa dan banyak etnis lainnya yang ada di Jambi. Ini merupakan penghargaan bagi saya,” terangnya.
Sementara itu, Zumi Zola juga banyak mendapat dukungan dari berbagai komunitas di Provinsi Jambi. Baik dari komunitas yang berbasis kedaerahan, hobi, ataupun komunitas sosial lainnya.
Beberapa komunitas yang mendukung Zomi Zola diantaranya komunitas masyarakat Jawa – Jambi yang tergabung dalam tim Batik. Dikalangan pemuda, ada persatuan pemuda Sunda – Jawa yang tergabung dalam tim Pandawa. Basis komunitas ini di Merangin, terutama di daerah eks transmigrasi.
Dari daerah Kerinci, ada komunitas adat yang diwakili oleh depati dan tokoh adat dari Siulak Panjang, Siulak Mukai, Kayu Aro dan Sitinjau Laut Kabupaten serta beberapa Kecamatan lain. Bahkan, di Merangin, Zola mendapat gelar adat dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Kecamatan Tabir Barat, Desa Ngaol.
“Kita tidak bisa membangun Jambi sendirian, perlu kerjasama dengan seluruh komunitas masyarakat Jambi,” ujar Cecep Suryana, Koordinator Media Center pasangan Zola-Fachrori.
Untuk fungsi dan peran komunitas-komunitas ini dalam proses pemenangan, tentu sangat vital. “Mereka selalu bersama-sama dengan tim pemenangan dari partai politik untuk mensosialisasikan kandidat yang kita usung. Dan imbasnya luar biasa, saat ini kita optimis bisa keluar sebagai pemenang di Pilgub,”terangnya.
Di Kota Jambi, lanjut Cecep, komunitas anak muda yang tergabung dalam BPP ZZ, sudah bisa bekerjasama dengan ribuan pemuda untuk memperjuangkan Jambi lebih baik. “Anak-anak muda itu, menerima visi-misi yang diusung Zola, yang tujuannya untuk Jambi lebih baik. Itu alasan komunitas-komunitas ini mau berjuang bersama kami,”tutupnya.