JAKARTA - Program transformasi bangsa partai Gerindra menurut, Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Sutan Adil Hendra (SAH) mengisyaratkan beberapa hal yang mendasar, strategis dan menjadi solusi kemajuan Indonesia sebagai satu bangsa.
“Dibidang ekonomi program transformasi bangsa merujuk pada ekonomi Pancasila yang bersifat kekeluargaan, gotong royong dan berkeadilan, wujud badan usaha ekonomi tersebut tak lain adalah koperasi,” ujar SAH.
Selanjutnya Ketua DPD Partai Gerindra Jambi ini menjelaskan, bicara ekonomi kerakyatan koperasi menjadi pilihan fundamental yang bisa menggerakan ekonomi bangsa. Atas dasar kesadaran itu Partai Gerindra mencoba menggalang ekonomi rakyat dengan membentuk koperasi Garuda Yaksa.
“Pembentukan ini merupakan jawaban dari pemikiran besar bapak H. Prabowo Subianto tentang kedaulatan ekonomi rakyat untuk mandiri dan sejahtera,” jelasnya.
Karena kemajuan ekonomi yang di raih Indonesia mau tak mau harus di akui makin memperlebar kesenjangan antar kelas ekonomi yang curam. SAH mencontohkan, hari ini 85 persen dana atau tabungan masyarakat di bank - bank dalam negeri dimiliki oleh kurang dari 5 persen nasabah sebagai kakapnya ekonomi. Sedangkan 15 persen dana tabungan tersebar di 95 persen penabung dalam hal ini rakyat kecil. Inikan memperlihatkan penguasaan sumber daya ekonomi yang tidak adil.
“Untuk itu koperasi Garuda Yaksa lahir untuk memfasilitasi pemberdayaan ekonomi rakyat. Dengan jalan menghimpun kekuatan ekonomi rakyat untuk menggerakkan roda ekonomi mereka,” kata SAH.
Jika selama ini dana masyarakat di simpan di bank, dan keuntungan untuk pemilik bank. Kini mereka didorong untuk menghimpun dana yang mereka punya, untuk memodali usaha koperasi yang mereka ikut miliki. Karena menurut SAH jawaban ketimpangan ini dengan memfasilitasi perputaran modal produktif masyarakat.
“Jangan rakyat hanya dijadikan sebagai pihak yang mengkonsumsi produk ekonomi liberal, jika ini terjadi jurang ekonomi makin melebar,” pungkasnya.
(dez/adv)