Bermotif Dendam, Jazad Dibuang ke Dalam Jurang
JAMBI-Misteri penculikan Kades Muara Kilis, Tebo, Ali Khasim yang terjadi Sabtu lalu (14/11) di Kota Muara Bungo, akhirnya bisa diungkap oleh aparat kepolisian, tepat 5 hari setelah kejadian penculikan.
Ternyata, Kades Ali Khasim diculik dan dibunuh oleh dua keponakannya sendiri yakni Mustar Kelana dan Muhammad Abrar.
Kasus ini terang benderang setelah keduanya berhasil diamankan oleh tim dari Polda Jambi yang dibackup Polres Lampung Selatan Rabu malam (18/11) sekitar pukul 22.30 WIB di Pelabuhan Bakauheni, Lampung saat hendak melarikan diri ke Merak. Dari pengakuan keduanya itulah diketahui bawah Ali Khasim sudah tewas dan jenazahnya dibuang di sebuah jurang antara Sijunjung dan Sitinjau, Sumbar.
Berbekal dari informasi itulah, keesokan harinya (19/11), jenazah korban Ali Khasim berhasil ditemukan tewas mengenaskan di dalam jurang antara wilayah Sijunjung dan Sitinjau.
Kemarin (19/11) sekitar pukul 14.00 WIB, kedua tersangka mendarat di Jambi dengan maskapai penerbangan Lion Air nomor penerbangan JT 602 dari Jakarta.
Pantauan Jambi Ekspres, dengan tangan diborgol, kedua pelaku yang mengenakan kaos hitam digiring ke luar bandara. Saat ditanya wartawan, keduanya mengakui perbuatannya.
‘‘Iya bang, kami tidak berencana untuk membunuh, mau pukul aja,’‘ kata Mustar kepada wartawan, yang juga dibenarkan oleh Muhammad Abrar.
‘‘Awalnya dak niat membunuh. Korban paman kami,’‘ akunya.
Sebelum kejadian ini, memang antara korban dan pelaku memiliki hubungan yang tidak baik. Kemudian, kedua pelaku menjebak korban dengan mengaku sebagai perempuan untuk mengajak korban bertemu di Kabupaten Bungo.
‘‘Kami ngaku cewek. Kalau tahu kami. Dia (korban,red) dak mau ketemu kami,’‘ jelas Mustar lagi.
Saat bertemu, sempat terjadi cek cok mulut. Kemudian, terangnya, korban memukulnya, dia langsung membalas dengan memukul menggunakan balok kayu. Korban pun saat itu dipukul 8 kali, saat berada di Bungo.
‘‘Saya 5 kali, Dia (Abrar, red) 3 kali. Saya ke arah atas (Kepala,red) mukulnya pake kayu,’‘ terangnya.
Setelah dipukul dan tak berdaya, korban dimasukkan ke dalam mobilnya sendiri dan dibawa ke arah Padang, Sumatera Barat. Namun, di tengah perjalanan (14/11), korban meninggal dunia. Karena panik, korban langsung dibuang. Untuk menghilangkan jejak korban dibuang di jurang di daerah Sitinjau Laut, Sumatera Barat. Kemudian, mobil korban ditinggalkan di daerah Padang.
‘‘Pertama mau kami tinggalkan di rumah sakit Padang. Tapi nyawanya tidak sampai ke sana. Karena panik, kami pilih-pilih dan kami buang aja,’‘ sebut Mustar.