Kreatifitas Jadi Kata Kunci di Pasar Bebas Asean

Jumat 20-11-2015,00:00 WIB

JAKARTA - Persaingan besar di Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 membutuhkan kreativitas serta inovasi yang berkualitas dari semua komponen bangsa. Agar mampu memetik manfaat dari perjanjian pasar bersama Asia Tenggara tersebut.

Karena jika terlambat mempersiapkan diri di lima tahun pertama MEA Indonesia akan jadi pasar dari produk dan tenaga kerja negara tetangga. Seharusnya pasar bebas asean merupakan momentum Indonesia untuk memperluas skala ekonomi domestiknya.

“Konsekuensi diera MEA yang paling terasa nanti adalah bebasnya produk atau barang negara asean dijual ke pasar kita. Selain itu ada beberapa jenis pekerjaan juga akan diserbu oleh tenaga kerja luar,” ujar Anggota DPR RI Sutan Adil Hendra (SAH).

Profesi seperti dokter, manager investasi, pimpinan bank, pilot, nahkoda, akuntan, rektor dan lainnya. Menurut SAH ini akan diserbu tenaga kerja dari Thailand, Malaysia hingga Singapura. Karena di Indonesia pekerjaan ini berpenghasilan tinggi.

“Sebaliknya jika kita tidak siap tenaga kerja kita akan mengisi kelas pekerjaan yang di negara lain berpenghasilan rendah seperti maaf asisten rumah tangga, tukang kebun dan lain sebagainya,” jelasnya.

Sehingga peranan pendidikan dalam hal ini menjadi penting untuk menumbuh kembangkan kreativitas generasi muda. Sehingga tantangan dunia pendidikan kita adalah bagaimana memfasilitasi inovasi yang selaras dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja ke dalan sistem pendidikan nasional kita.

Untuk itu SAH berkeyakinan dengan kreativitaslah Indonesia dapat tampil sebagai pemenang di pasar asean ini. “Perguruan tinggi kita boleh saja menghasilkan ribuan sarjana, tapi harus sarjana yang memiliki kreativitas, punya inovasi dalam berkarya. Sehingga ketika mereka bekerja produk dari mereka pun berkualitas dapat bersaing,” pungkas Ketua DPD Gerindra Jambi ini.

(dez/adv)

Tags :
Kategori :

Terkait