Secara pribadi Cagub Jambi nomor urut 1 ini sangat berterima kasih kepada beliau, jasa beliau terhadap dirinya sangat besar.
‘‘Bahkan saat saya mencalonkan Bupati Sarolangun yang pertama, itu adalah dorongan beliau. Beliau memberikan dukungan penuh, termasuk saat saya masuk dalam nominasi calon wakil gubernur mendampingi Pak Zulkifli Nurdin dulu, itu juga beliau yang mendorong,’‘ lanjutnya.
HBA mengaku, sejak dulu hingga sesaat sebelum almarhum menghembuskan napas terakhir, komunikasi mereka tidak pernah putus.
‘‘Beliau adalah sosok yang baik, orangnya tegas, punya pendirian dan berintegritas, banyak sekali ilmu beliau yang saya ambil sebagai seorang pemimpin,’‘ tandasnya.
Mantan Sekda era Walikota Arifien Manap lainnya, yakni Asnawi AB, juga punya kesan tersendiri terhadap figure Arifien.
Menurut dia, Arifien merupakan pejabat yang paling baik dan mengerti pemerintahan, dua periode memimpin Kota Jambi, tidak ada musuh, baik dengan anak buah.
‘‘Saya selaku anak buah diberikan ilmu oleh beliau. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah,’‘ ujarnya.
Selama memimpin juga banyak penghargaan yang diterima dari Presiden. Setidaknya ada 6 penghargaan. Pembangunan di Kota Jambi juga berkembang pesat. Diantaranya, Jembatan Makalam. Pembangunan jembatan makalam itu untuk mengurangi kemacetan di Kota Jambi. Kemudian, membangun Perpustakaan dan memindahkan terminal Pal 10.
‘‘Luar biasa pembangunannya. Dia sosok yang baik,’‘ akunya.
Tak hanya itu, Arifin Manap juga selalu membina pegawai agar bekerja sesuai dengan regulasi dan tidak melenceng, orangnya kerja keras.
‘‘Di zaman beliau, Kota Jambi dapat anugrah tertib lalu lintas,’‘ ujarnya.
Di mata keluarga Arifin Manap merupakan sosok yang dikenal periang, sehingga para kelurga menyenangi dan menyayanginya. Ia juga dikenal sosok seorang yang suka bernyanyi dan bermain band.
Rustam Efendi Makalam, paman kandung mendiang Arifien Manap mengatakan, dirinya dengan almarhum sangat akrab, karena usia hampir bersamaan.
‘’Kedekatan kami bukanlah seperti paman dan keponakan lagi, melainkan sudah seperti seorang sahabat. Saya tinggal satu-satunya Paman Arifien yang hidup, yang lain sudah tidak ada,’’ pungkasnya.
Kepergian Arifien Manap ini tentu meninggalkan duka yang mendalam. Ia meninggalkan satu orang istri, Maesita Arifien dan enam anak, yakni Jehan Imelda, Muhammad Naufal, Nurfina, Kevin, M Benvenuto Arifien dan M Alfiath Arifien. Selamat Jalan Bang Rifien..Semoga mendapat tempat yang layak di sisi Allah dan baktimu untuk Jambi akan selalu kami ingat. (hfz/cas/fth)