JAMBI - PT Angkasa Pura II kemarin resmi mengadakan soft opening terminal baru bandara Sultan Thaha Jambi. Tampil berbeda dengan tampilan terminal lamanya, kini terminal baru bandara Sultan Thaha lebih modern dan lifestyle. Hadir dalam kesempatan tersebut, komisaris utama PT Angkasa Pura II, Rhenald Kasali, Dirut Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi, Anggota DPR A Bakri. Soft opening yang diadakan dipelataran pintu keberangkatan terminal baru bandara Sultan Thaha ini diikuti oleh 100 anak yatim. Dengan digelarnya soft opening kemarin, menandakan pengoperasian bandara Sultan Thaha Jambi sudah berpindah ke terminal baru yang bersebelahan dnegan taman rimba. Pesawat Lion Air tujuan Jakarta dengan kode JT 607 yang terbang pukul 06.00 WIB menjadi pesawat pertama yang menggunakan dari terminal baru ini. Kemudian disusul oleh pesawat Garuda Indonesia GA 129 yang juga terbang ke Jakarta jam 06.00 WIB.
Dirut PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi dengan kehadiran terminal baru bandara Sultan Thaha ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Jambi. dengan kapasitas penumpang sebanyak 1,6 juta pertahun, Bandara bisa menjadi ikon baru Jambi.
“Untuk konektivitas antar kota dibutuhkan fasilitas yang mumpuni, termasuk bandara menjadi sarana vital yang menjamin kecepatan dan ketepatan waktu yang lebih handal,” katanya.
Terminal baru bandara yang baru beroperasi ini memiliki luas sebesar 9700 meter persegi untuk terminal yang memiliki dua lantai ini. Sementara itu untuk luas parkiran yang disediakan seluas 17 ribu meter persegi, dengan kapasitas parkir mobil seluas 1600 meter selebihnya disediakan untuk parkiran motor. Selanjutnya untuk runway, Angkasa Pura telah menyiapkan 2220 meter persegi, namun rencananya ini akan ada penambahan menjadi 2600 meter persegi.
Untuk kapasitas penumpang yang kini bisa ditampung oleh terminal baru ini, Budi menuturkan bahwa terminal baru memiliki kapasitas penumpang sebanyak 1,6 juta pertahun. Namun pihaknya akan terus meningkatkan sehingga ditahun depan bisa meningkat menjadi Rp 12 juta penumpang pertahun.
“Kapasitas penumpangnya bisa mencapai 3 juta, namun saat ini terminal baru ini bisa mencapai 1,6 juta penumpang pertahun,” ujarnya.
Ditanya mengenai persiapan terminal baru ini menuju, dirinya mengatakan bahwa untuk persiapan sebagai bandara internasional secara fasilitas sudah mumpuni. Sebab untuk mencapai sebagai bandara internasional bandara harus memiliki kapasitas sebanyak 2,5 juta lebih.
“Dari segi kapasitas sudha bisa menjadi bandara internasional. Namun untuk memiliki bandara internasional harus ada kajian tersendiri. Selain fasilitas yang ada, daerah yang memiliki bandara internasional juga harus memiliki ekonomi of skill yang harus dipenuhi,” ujarnya.
Dilanjutkannya, untuk menjadi bandara internasional setidaknya dua tahun kedepan bandara Sultan Thaha Jambi baru bisa dijadikan bandara internasional.
“ Melihat trennya Jambi sata ini belum bisa meski bandaranya sudah mumpuni namun baru dua tahun kedepan sepertinya ini bisa jadi bandara internasional,” lanjutnya.
Terminal baru yang kini memiliki luas dua kali lipat dari terminal sebelumnya ini, juga diarahkan untuk menjadi airport lifestyle. Ini terlihat dari sisi arsitekturnya, serta fasilitas penunjang seperti launge yang disertai dengan ritel komersil. Di terminal baru ini, pihak Angkasa Pura II telah menyelipkan berbagai ritel sebagai pusat komersil.
“Juga sudah disiapkan space dilantai dua bekerjasama dengan dekranasda. Seperti yang komisaris utama katakan tadi bahwa pihak bandara juga sudah memberikan ruang bagi UKM Jambi untuk berkembang di bandara. Saat ini sudah ada MoU , dalam satu bulan kedepan ditargetkan sudah ada UKM Jambi,” terangnya.
“Karena semua harus sesuai standar, harus melalui proses seleksi terlebih dahulu, selain dari dekranasda dari pihak Angkasa Pura juga harus menyeleksi UKM yang bisa masuk,” imbuhnya.
Saat ditanya mengenai kapan pelaksanaan grand launching terminal baru ini, Budi mengatakan jika pelaksanaan grand lauching akan dilaksanakan pada Maret 2016 mendatang. “Diharapkan presiden bisa langsung meresmikan, kita sudah kirim surat kesana,” tuturnya.
Sementara itu, untuk penggunaan terminal lama yang kini sudah ditutup, dirinya mneyebutkan, bahwa terminal lama tersebut tercananya akan dijadikan kantor unutk managemen Angkasa Pura II cabang wilayah Jambi. “Bakal kita jadikan perkantoran managemen bandara, juga untuk gedung karantina, sebagian lagi cargo, kantor bea cukai atau imigrasi jika nanti sudah ada pengembangan kesana,” ungkapnya.