JAKARTA - Ditetapkannya kembali Pulau Bali sebagai salah satu tujuan wisata terbaik dunia oleh majalah Travel and Leisure beberapa hari lalu, ditanggapi secara kritis oleh anggota DPR Komisi X Sutan Adil Hendra (SAH).
Menurut anggota komisi yang membidangi pariwisata ini, sisi lain keberhasilan ini sebenarnya memperlihatkan kegagalan pemerintah dalam membangun, mengembangkan serta mempromosikan destinasi baru pariwisata tanah air.
“Jika hanya Bali yang dikenal wisatawan manca negara tentang Indonesia kapan pariwisata kita akan berkembang dalam skala industri. Padahal potensi pariwisata kita luar biasa banyaknya, unik dan potensial untuk di kelola,” ujarnya kepada Jambi Ekspres Selasa (5/1) kemarin.
Ia mencontohkan, Merangin memiliki Geo Park Purbakala yang luar biasa jika dikembangkan. “Tapi pemerintah pusat seolah membiarkan daerah membangun sendiri maupun promosi sendiri potensi itu dengan segala keterbatasan,” tukasnya.
Semestinya SAH mengharapkan dana ratusan milyar untuk promosi wisata yang ada di kementerian, bisa dialokasikan untuk program pengenalan potensi wisata baru yang ada di Indonesia.
“Kapan lagi kita membangun destinasi wisata baru. Selama ini hanya Bali yang bisa masuk majalah pariwisata dunia, Geo Park Merangin tak pernah disentuh atau Gunung Kerinci juga bisa ditampilkan,” ungkapnya.
Sejauh ini baru sebatas promosi wisata, belum bicara bagaimana membangun infrastruktur pariwisata dalam mendukung mobilitas kunjungan wisman. Karena masalah mendasar pariwisata kita bukan hanya promosi tapi juga sarana penunjang, kesiapan daerah untuk dikelola.
“Jadi saya meminta tiap provinsi dianggarkan dalam APBN program promosi dan pengembangan destinasi baru melalui kawasan khusus pariwisata. Sehingga banyak potensi wisata baru yang berkembang,” pungkasnya.
(dez/adv)