Masyarakat Diminta Bersatu Berantas Narkoba

Jumat 22-01-2016,00:00 WIB

JAMBI - Peredaran narkoba di Indonesia sangat menghawatirkan. Bahkan, pemerintah sudah menyatakan Indonesia darurat narkoba. Tentu hal ini harus diberantas. Salah satunya dengan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan rehabilitasi terhadap korban narkoba yang dilakukan oleh Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jambi. 

Tentunya dalam pemberantasan narkoba ini, semua pihak harus berkomitmen. Tidak hanya aparat penegak hukum atau yang berwenang, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jambi, AKBP Abdul Razak, pada kegiatan Rapat Kerja Dalam Rangka Pemberdayaan Lingkungan Masyarakat Rawan, kemarin (19/1) di aula kantor BNNP Jambi. 

\"Pertemuan ini diharapkan kepada para peserta untuk dapat mensosialisasikan kepada masyarakat lainnya, khususnya kepada keluarga, tetangga dan dilingkungan masyarakat. Bahaya narkoba ini sangat menakutkan,\" ujar AKBP Abdul Razak, dihadapan 30 peserta yang merupakan Cama se- Kota Jambi dan yang mewakili. 

Dia menyebutkan, 2014 lalu Indonesia sudah masuk fase darurat narkoba. Faktanya, setiap hari 40 hingga 50 orang meninggal dunia sia-sia. Berikutnya, 4,2 juta jiwa penyalahgunaan narkoba dan 1,2 juta jiwa tidak bisa direhabilitasi.

\"Setiap wilayah tidak ada yang terbebas dari narkotika. Jika kita sama-sama dan konsisten dalam menjalankan pemberantasan maka akan berhasil,\" tegasnya.

Kata Dia, rehabilitasi adalah strategi BNN untuk mengurangi permintaan terhadap narkoba. Jika permintaan berkurang maka peredaran akan berkurang. Jika masyarakat Jambi menyadari ini, maka bandar akan bangkrut dan tentu saja peredaran akan berkurang.

Dalam kegiatan yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB itu, Perwira Hukum Korem 042/Garuda Putih (Pakumrem), Mayor Sudiyo, selaku pemateri menyebutkan, dari sisi apapun narkoba berbahaya. Pengguna adalah korban dan pengedar adalah pelaku yang dikenakan hukum pidana. Tentunya dalam pemberantasan tidak hanya bisa dari aparat, tapi adalah tugas bersama. 

\"Tetapi seluruh lapisan masyarakat sampai jenjang keluarga. Untuk menghindari bahaya narkoba, kita harus punya satu persepsi bahwa narkoba itu berbahaya,\" sebutnya.

Banyak dampak yang ditimbulkan oleh narkoba, seperti tindak kriminalitas, merusak generasi muda, mengganggu stabilitas dan ketertiban mayarakat, menghambat upaya mensejahterakan masyarakat atau bangsa dan mengancam ketahanan nasional dan kelestarian kehidupan bangsa. 

\"Ancaman yang sangat berbahaya saat ini adalah perang yang tidak tahu aktornya. Ini narkoba, sangat berbahaya. Otak seseorang rusak dan menimbulkan penyakit. Ini merupakan ancaman ketahanan negara,\" tandasnya.

Dia menyerukan agar masyarakat berkomitmen dalam memberantas narkoba. Masyarakat jangan takut untuk melaporkan jika terjadi penyalahgunaan narkoba. Diharapkan dengan kegiatan ini masyarakat bisa memperbaiki pemahaman. Kita harus memiliki kesadaran yang sama dalam memberanta narkoba. 

\"Komitmen ini bisa dilakukan dengan cara memberikan laporan ke polisi. Laporan lengkap, maka segera ditindak lanjuti. Pelapor dilindungi dan dirahasiakan oleh BNNP atau pihak kepolisian,\" ucapnya. 

Sementara itu, Wadir Binmas Polda Jambi, AKBP Zainuri, yang juga menjadi pemateri menyebutkan, orang mengkonsumsi narkoba adalah orang yang jiwanya kosong dan pandangan tidak ada alias terbentur.

\"Jangan biarkan diri kosong. Ini akibat pengaruh kejiwaan dan dimasuki oleh setan. Kita harus melawan. Pasti narkoba akan kalah,\" kata AKBP Zainuri.

Menurutnya, kerusakan otak akibat narkoba sangat berbahaya, otak tidak bisa menangkap secara sempurna. Otak rusak maka semuanya akan rusak. Segala kesempurnaan manusia berada pada otak. 

Tags :
Kategori :

Terkait