SAH Minta Perubahan Paradigma Pembinaan Pemuda

Kamis 28-01-2016,00:00 WIB

JAKARTA - Pola pembinaan kepemudaan dan kemahasiswaan yang dilakukan pemerintah, sudah saatnya lebih mempertimbangkan aspek fasilitasi pengembangan minat kelompok muda produktif. Secara lebih spesifik bagi pengembangan organisasi maupun kapasitas personalnya.

Hal ini di sampaikan pimpinan Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra (SAH) Rabu (27/01) ketika berbicara tentang kiprah organisasi kepemudaan dan mahasiswa di Senayan, Jakarta.

“Pola pembinaan dunia kepemudaan harus dirubah cara pandang atau paradigmanya. Jangan kita melihat organisasi pemuda sama saja dengan LSM, ormas, atau organisasi lainnya, padahal ada peran dan tanggungjawab yang berbeda yang di emban organisasi itu,” ujar SAH.

SAH menilai pemerintah kurang memfasilitasi organisasi pemuda agar mampu berkarya dan mampu melakukan kaderisasi bagi kemajuan bangsa.

“Tahun 70, 80 dan 90an dunia organisasi di tanah air hidup sekali, tokoh-tokoh bangsa lahir dari organisasi pemuda. Pemerintah mendukung sekali dengan yang namanya organisasi,” ungkapnya.

Dulu KNPI atau OKP dianggap gerbong kaderisasi pembangunan, kini gairah seperti ini tidak ditemukan lagi. Termasuk ketika berbincang dengan Menpora yang mengaku tidak memiliki dana ketika harus membantu OKP mau Munas.

“Maka saya bilang dengan beliau (Menpora, red), ayo kita ajak teman - teman OKP untuk rembug nasional bagaimana kita mengairahkan lagi dunia organisasi. DPR siap mengawal programnya, biar pemuda semangat bersatu mengurus organisasinya,” jelas SAH yang juga Ketua DPD Gerindra Jambi ini.

Karena menurut SAH jika ini berhasil pemuda kita akan ada wadah yang membentuk jati diri mereka. “Terus terang ini yang saya fikirkan di Komisi X DPR bagaimana dunia kepemudaan kita kembali berjaya,” pungkasnya.

 (dez/adv)

Tags :
Kategori :

Terkait