MUARASABAK - Kepala KLO BPJS cabang Tanjabtim, Batharia Yanti SKM, mengatakan dari 200 ribu jiwa lebih penduduk Tanjabtim, ternyata yang tercover BPJS belum mencapai 50 persen. ‘’Masih jauh dari angka 50 persen, kalau sekitar 84 ribu jiwa yang memiliki BPJS artinya baru sekitar 40 persen,\" jelasnya.
Perincian warga yang memiliki BPJS adalah, 1000 dari Jamkseda, 8000 dari peserta mandiri dan 75 ribu dari seluruh pegawai Tanjabtim. \"Untuk pegawai keseluruhan telah memiliki BPJS, sedangkan 1000 orang dari Jamkesda, tapi dari Jamkeda ini belum masuk,\" terangnya.
Disinggung adanya pasien DBD yang dirawat di Puskesmas, namun hari kelima dikenakan biaya umum? Dia mengungkapkan, karena hari kelima tidak ada perubahan, maka pihak Puskesmas merujuk ke RSUD Nurdin Hamzah. Hanya saja pasien menolak dengan alasan ingin dirawat di Puskesmas. \"Pihak Puskesma pun telah memberitahu akan dikenakan biaya umum setelah hari kelima, pasien juga menyetujui. Itu bukan kesalahan kami, tapi atas permintaan pasien bersangkutan,\" tandasnya.
(yos)