JAMBI – PDIP sepertinya tak mau lagi sembarangan dalam menentukan rekan koalisi di Pilkada serentak 2017 mendatang. Partai berlambang kepala banteng ini akan mengkaji secara matang partai yang akan menjadi rekan koalisinya.
Hal ini diutarakan oleh Sekretaris DPD PDIP, Chumaidi Zaidi kepada sejumlah awak media kemarin (1/2).
“Nanti salah satu poin yang harus kita kaji itu partai koalisi, kita benar-benar kalau berkoalisi seluruh mesin partai bergerak. Kita tidak mau partai nempel nama saja. Kita menghendaki partai koalisi harus solid. Mesin koalisi harus bergerak,” ujarnya.
Dengan harapan, di Pilkada serentak jilid II yang diikuti Tebo, Sarolangun dan Muaro Jambi nanti PDIP bisa menempatkan kader terbaiknya atau calon yang diusung sebagai pemenang. “Kita tidak mau berkoalisi hanya berbicara saja dan tidak bergerak,” tuturnya.
Disinggung apakah langkah ini merupakan hasil evaluasi Pilgub Jambi 09 Desember 2015 lalu, ia hanya menjawab diplomatis. “Yang jelas kita ingin solid nanti. kalau koalisi di Pilbup, kita serahkan ke DPC bukan DPD. DPD hanya menerima
laporan saja. Yang jelas siapa pun partainya kita terbuka,” terangnya.
Mengenai criteria partai yang diinginkan untuk menjadi rekan koalisi, lagi-lagi Chumaidi menyatakan menyerahkan hal ini kepada DPC. “Kita nanti juga akan melaksanakan Rakerda, salah satu yang akan dibahas soal strategi pemenangan ini. Ya kalau mau berkoalisi tidak masalah, seperti Pilkada sebelumnya berseberangan sekaranag bergabung bisa saja. bisa dengan PAN, Golkar atau partai lainnya,” tukasnya.
Sedangkan bicara kader yang akan dijagokan, sudah ada beberapa nama yang dikantongi, Hanya saja mekanisme survei tetap akan dilakukan, termasuk mempertimbangkan kekuatan kursi di parlemen. Di mana, seperti Tebo, PDIP punya 6 kursi, Sarolangun 6 kursi dan Muaro Jambi 4 kursi.
“Yang jelas di Sarolangun, kader kita ada Hilallatil Badri, Tebo ada Wartono dan Warno. Untuk Muaro Jambi kita masih kita pelajari,” pungkasnya.
(cas/mg4/mg5)