Tetapkan Produk Ungulan Daerah

Selasa 23-02-2016,00:00 WIB

JAMBI-Terkait upaya pengembangan program ketahanan pangan, selain memonitoring stok bahan pangan Pemerintah Provinsi Jambi perlu melakukan berbagai langkah strategi.

Diakui oleh Asisten Ekbang dan Kessos Provinsi Jambi, Haviz Husaini, sebagai tindak lanjut  menjaga stok dan harga pangan  perlu adanya penetapan produk ungulan daerah atau one village one product.

 

“Beberapa langkah kebijakan  sebagai tindak lanjut  dalam rangka menjaga stok dan harga pangan, pemerintah akan menetapkan lahan pangan abadi melalui Perda. Selain itu, juga perlu adanya penetapan produk unggulan daerah. Tiap kabupaten harus ada produk ungulannya istilahnya one village one product,” kata Haviz saat ditemui pada acara High Level Meeting TPID Provinsi Jambi di gedung Bank Indonesia Perwakilan Jambi.

 

Haviz melanjutkan,  untuk 11 Kabupaten / Kota perlu memiliki produk unggulan yang dapat menjaga stok dan harga pangan.

Dari hasil high level  meeting TPID tersebut, terdapat berbagai produk  yang menjadi unggulan masing-masing daerah, diantaranya seperti di Kota Jambi yang menjadikan batik menjadi produk ungulan. Selanjutnya, Muaro Jambi diprioritaskan untuk  mengembangkan produk nanas.

 

Mengenai pengembangan produk nanas di Muaro Jambi, Haviz menuturkan,  saat ini Muaro Jambi sudah dilirik sebagai lokasi pengembangan industri turunan Nanas.

Dikatakannya, saat ini Kementrian Perindustrian pada 2017 akan membangun gedung sentra IKM khusus nanas. Dimana serat  daun nanas bisa dijadikan sutra sebagai bahan  baku batik.

 

“Syaratnya Muaro Jambi harus menyiapkan lahan 2 Hektar lahan untuk gedung  yang ditaksir mencapai nilai Rp 300 miliar,” sebutnya.

 

Selain Muaro Jambi, untuk kabupaten  lainnya seperti  Tanjab Barat juga diprioritaskan untuk mengembangkan produk utama yakni kopi dan pinang. Sementara itu, bagi Tanjab Timur  memiliki produk unggulan beras, pisang , kelapa dalam dan ikan.

 

Tags :
Kategori :

Terkait