Jasindo Targetkan 6.800 Ha

Senin 07-03-2016,00:00 WIB

Asuransi bagi Petani Padi

 

JAMBI-PT Jasindo Cabang Jambi manargetkan untuk memberikan penjaminan asuransi  gagal panen untuk petani dengan target luas lahan mecapai 6.800 hektar.

Diakui oleh Herman, Kepala Cabang PT Jasindo Cabang Jambi bahwa saat ini pihaknya tengah disibukan sosialisasi kepada petani padi yang ada di setiap kabupaten .  dimana  hingga saat ini Jasindo Cabang Jambi baru melakukan sosialisasi kepada Petani di Tanjab Timur. Selanjutnya kegiatan sosialisais akan diperluas ke Tebo dan Bungo. Dimana targetnya Jasindo  sudah mulai memberikan jaminan pada Petani per April 2016.

“Sekarang tahapannya lagi sosialisasi dulu ke Petaninya,” ujarnya saat ditemui beberapa saat lalu.

“Kemarin targetnya bisa 6.800 hektar, tapi sewaktu ketemu dinas di Kabupaten mereka berharap bisa mencapai 10 ribu hektar,” tambah Herman.

Sirinya melanjutkan, untuk memulai  jaminan kepada Petani Padi ini sendiri sebetulnya tergantung  dengan masa tanam. Dimana saat ini pihaknya sedang mengejar target untuk masa tanam padi para April 2016 mendatang .

“Ini juga tergantung dengan masa tanam, kita lagi ngejar untuk April 2016 ini sudah dimulai. Sebab  untuk tanaman padi inikan emapat bulan masa tanamnya,” sebutnya.

Adapun skema yang diterapkan dalam  asuransi usaha tani padi ini adalah 20 persen premi dibayarkan oleh petani sedangkan sebesar  80 persen dibayarkan oleh pemerintah . skema pembayaran asuransi ini sendiri dirancang bersama kementrian pertanian, kementrian BUMN dan perusahaan asuransi BUMN . hal ini dilakukan mengingat pertanian  rawan terhadap dampak negative perubahan iklim yang menyebbakan gagal panen.

Lebih lanjut dirinya menambahkan,  untuk premi per hektar lahan padi yang diasuransikan yaitu sebesar Rp 140 ribu, dimana sebesar Rp 144 ribu dibayarkan oleh pemerintah sedangkan peatni cukup membayar sebesar Rp 36 ribu. Dengan harga pertanggungan  sebesar Rp 6 juta setiap hektar.

“Petani cukup bayar Rp 36 ribu saja per bulan, sudah dapat pertanggungan untuk sebesar Rp 6 juta per hektar. Makanya kami mengejar untuk  cepat sosialisasi ke kabupaten yang ada,” tegasnya.

Sementara itu, Herman juga menuturkan  bahwa sosialisasi yang dilakukan Jasindo ini tidak lain utnuk menjelaskan kepada Petani mengenai sistematis pembayaran. Dirinya mengakui bahwa saat ini petani kebanyakan beranggapan bahwa seluruh biaya mendapat subsidi dari pemerintah.

“Kendalanya ya itu petani anggap bahwa ini semua subsidi pemerintah. Padahal pemerintah sudah subsidi 80 persen untuk premi,” bebernya.

“Skarang yang daftar sudah ada, hanya pembayaran premi kan belum dimulai,” ungkapnya.

Selanjutnya, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jambi Darwisman mengatakan, dengan adanya asuransi ini diharapkan dapat menjadikan petani lebih bankable terhadap  kredit pertanian dan dapat menstabilkan pendapatan petani. Adapun potensi kredit petani dengan adanya skema ini mencapai sebesar Rp 6 triliun.

Tags :
Kategori :

Terkait