Ditemukan Mengapung di Danau Kerinci
KERINCI-Mantan Camat Batang Merangin, Kerinci, Kamaruddin (55), ditemukan dalam kondisi tak bernyawa oleh warga di Danau Kerinci yang masih masuk wilayah Tanjung Pauh Hilir sekitar pukul 12.00 Minggu (30/3) kemarin.
Saat ditemukan, warga Desa Serumpun Pauh Tanjung Pauh Hilir, Kecamatan Keliling Danau ini dalam keadaan mengapung dan sedang memegang kabel dengan tangan kiri dan pakaian korban masih mengenakan jaket warna hitam. Sementara didepan korban terdapat alat dayung yang mengapung.
Informasi yang diperoleh, korban yang juga mantan Kabag Kesra Setda Kerinci yang saat ini bertugas di Dinas Pendidikan Kerinci Sabtu (19/3) sore memasang jaring ikan di Danau Kerinci, tepatnya di muara Sungai Batang Merao. Namun hingga Minggu, korban tidak kembali ke rumah.
Salah seorang warga curiga dengan pondok milik korban yang terkunci sejak kemarin, sedangkan sepeda motornya ada. Warga lalu melapor ke keluarga korban.
Korban ditemukan sudah meninggal dunia sekitar pukul 12.00 oleh warga. Jenazah korban langsung dievakuasi dan dibawa ke RSU MHA Thalib untuk dilakukan visum. Hingga saat ini belum dipastikan penyebab kematian korban, sementara hasil visum juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Feri, keponakan korban saat berada di RSU MHA Thalib mengatakan, korban diketahui meninggal saat salah seorang warga memberitahukan kepada keluarga korban ke rumah.
‘‘Kata orang itu pintu pondok milik paman di dekat lokasi jaring terkunci, tapi sepeda motor tampak terparkir di pinggir danau, sementara beliau (korban,red) tidak terlihat di lokasi,’‘ ujarnya.
Mendapat informasi itu barulah keluarga dan warga lainnya datang ke lokasi, dan mencari korban. Dan ternyata korban ditemukan sudah meninggal tidak jauh dari lokasi tempat jaring ikan.
‘‘Korban ditemukan sedang memegang kabel, perahu korban sudah tidak ada, mungkin sudah hanyut,’‘ ucapnya.
Disebutkannya, biasanya korban pergi ke danau untuk melihat jaring ikan sampai dua hari dua malam. Sehingga sejak kemarin malam, keluarga tidak menaruh rasa curiga.
‘‘Beliau (korban,red) pergi ke danau pada Sabtu sore kemarin, biasanya beliau baru pulang keesokan harinya atau dua hari kedepan, jadi kita keluarga tidak merasa curiga kalau beliau tidak pulang semalam,’‘ ujarnya.
dr Heny, usai jenazah korban divisum mengatakan bahwa dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap korban, hanya terdapat luka-luka lecet saja.
Dokter juga menyebut, tidak ada tanda-tanda bekas setrum.