Meninggal Sesaat Setelah Dirawat di RS
MUARATEBO - Muhamad Amin Bin Baihaki (34) yang merupkan PNS di RSUD Tebo, Warga Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebo Tengah, Kamis (14/4) sekitar pukul 18.45 WIB tewas saat dilarikan ke RSUD Tebo. Dari tubuh Korban Ditemukan luka lebam dan memar.
Sebelumnya, korban ditemukan dalam keadaan pingsan di kebun miliknya, di Jalan SMP 24, RT 13, Desa Bogorejo, Kelurahan Tebing Tinggi, Kabupaten Tebo sekitar pukul 13. 45 WIB. Korban saat itu langsung dilarikan ke rumah sakit.
Namun nyawa korban tidak tertolong lagi, dan akhirnya tewas. Dari pemeriksaan pihak rumah sakit, korban mengalami luka lebam di leher sebelah kiri, memar di bahu depan kiri, dan kulit melepuh di dada sebelah kiri seperti luka bakar.
Kapolsek Tebo Tengah, IPTU Heriyanto saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dirinya mengatakan, bahwa dugaan sementara, korban tewas karena asma saat membakar lahan di kebunnya dan langsung pingsan. \"Dugaan sementara korban pingsan karena penyakitnya yang kambuh saat bekerja membakar lahan di kebunnya,\" jelas Heriyanto.
Dari keterangan beberapa saksi, kronologis kejadian berawal saat pada Kamis (14/4) lalu sekira pukul 13.45 WIB ada seorang menelpon saksi, Irwan mengunakan ponsel milik korban. Dia memberitahukan bahwa korban sebagai pemilik ponsel dalam keadaan pingsan di kebun dekat SMP 24.
Selanjutnya saksi langsung berangkat mencari tempat yg di maksud bersama dengan Mafud, sopir ambulan. Setibanya di TKP, benar korban dalam keadaan pingsan dan langsung dilarikan ke UGD untuk dilakukan pertolongan. Saat dirawat di ICU sekira pukul 18.45 WIB korban dinyatakan meningal dunia.
\"Awalnya korban ditemukan oleh saksi Ardian yang kemudian menelpon kontak yang ada HP korban. Setelah itu, baru sahabat korban Irwan yang sama-sama bekerja di rumah sakit datang dan membawa korban ke rumah sakit, dari keterangan saksi Irwan, korban saat pertama kali ditemukan nadinya masih berdenyut,\" jelas Heriyanto.
Dia menambahkan, bahwa pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan. Namun pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap korban. \"Kita masih dalam penyelidikan, namun keluarga korban menolak dilakukan otopsi. Dan saat ini korban telah diambil oleh pihak keluarga untuk dimakamkan,\" pungkas Heriyanto.
(bjg)