JAKARTA – Rangkaian ibadah haji 2017 dimulai hari ini. Sebagian di antara 221 ribu jamaah haji akan masuk asrama. Mereka adalah jamaah yang tergabung dalam kloter pertama yang bertolak ke Tanah Suci besok.
Cuaca panas Madinah dan Makkah akan menyambut para jamaah. Kementerian Agama berpesan agar jamaah pintar menyimpan tenaga. Selain itu, jamaah harus ekstrawaspada dan menjaga kebersihan terkait dengan merebaknya wabah kolera yang sedang terjadi di negara tetangga Arab Saudi, Yaman.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan dr Wiendra Waworuntu menyatakan, kolera sebenarnya bisa dicegah. Kuncinya adalah kebersihan. ”Rajin cuci tangan, menutup makanan, atau kebersihan pondokan dijaga merupakan cara-cara yang bisa dilakukan jamaah,” ucapnya.
Selain itu, jamaah harus waspada jika buang air besar lebih dari tiga kali sehari. Apalagi, kotoran yang dikeluarkan cair dan berwarna putih seperti air beras. Jika itu terjadi, jamaah harus segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan. ”Setiap diare harus minum oralit. Jangan lupa juga untuk konsumsi air agar tidak dehidrasi,” ungkap Wiendra.
Pemerintah pun akan terus memantau perkembangan keadaan kolera di Yaman. Mereka juga selalu berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk mengantisipasi. ”WHO sudah memperingatkan soal wabah kolera. Di Yaman setiap hari ada 5.000 kasus kolera baru,” ujarnya.
Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nur Syam menyatakan, jamaah haji harus lebih waspada terkait dengan penyebaran kolera di Yaman. Namun, dia berpesan agar jamaah tidak khawatir berlebihan.
Manajemen tenaga, menurut Nur Syam, juga tidak kalah penting. Dia mengimbau jamaah supaya menghemat tenaga selama di Madinah. Tidak memaksakan diri beribadah yang mungkin bisa menghabiskan tenaga. Sebab, ibadah haji di Makkah lebih menguras tenaga.
’’Khususnya bagi yang usianya sudah tua,’’ katanya di Jakarta kemarin.
Nur Syam menyatakan, petugas panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) siap membantu jamaah selama berada di Tanah Suci. Menurut dia, petugas PPIH untuk daerah kerja (daker) Madinah serta daker bandara Madinah dan Jeddah diberangkatkan lebih dahulu. Tujuannya adalah menyambut kedatangan kloter pertama jamaah haji Indonesia.
Berdasar data Kemenag, tujuh embarkasi memberangkatkan kloter pertama pada 28 Juli. Misalnya, Jakarta, Solo, Surabaya, dan Makassar. Untuk di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, calon jamaah haji dijadwalkan mulai masuk ke asrama pagi ini (27/7). Kloter pertama jamaah haji Jakarta Pondok Gede berjumlah 393 orang.
Sementara itu, Kanwil Kemenag Jawa Tengah sudah menyiapkan Asrama Haji Donohudan, Boyolali (embarkasi Solo). Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah Farhani mengatakan, persiapan fasilitas di asrama haji sudah siap. Mulai tata tempat istirahat, air, sanitasi, kipas angin, tempat makan, hingga AC sudah siap digunakan.
Dalam menyambut musim haji tahun ini, embarkasi Solo dilengkapi 264 satuan tugas PPIH. Mereka bertugas di asrama haji sampai keberangkatan di bandara Solo.
Tahun ini total jamaah haji dari embarkasi Solo berjumlah 34.141 orang. Perinciannya, 30.225 orang dari Jawa Tengah dan sisanya 3.916 orang berasal dari Jogjakarta. Keseluruhannya terbagi dalam 95 unit kloter. Terkait dengan visa haji, Farhani mengatakan, masih ada sekitar 5 ribu calon jamaah yang masih diproses. ’’Kita prioritaskan untuk kloter awal. Yang belum itu kloter-kloter belakangan,’’ kata dia.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid menjelaskan, harus ada perbaikan dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Sebab, pemerintah dan DPR telah bersepakat menaikkan ongkos haji Rp 250 ribu per jamaah. Itu harus diiringi dengan perbaikan-perbaikan. ’’Sebenarnya DPR ingin menekan ongkos supaya paling tidak sama dengan tahun lalu, tetapi tidak bisa,’’ katanya. Sebagaimana diketahui, tahun ini rata-rata ongkos haji ditetapkan Rp 34.890.313 per jamaah.
Sodik menjelaskan, kenaikan ongkos haji Rp 250 ribu itu disertai dengan komitmen 18 item perbaikan oleh Kemenag. Mulai jumlah pemberian makanan di Makkah, kualitas bus, sampai layanan tenda di Arafah. Dia berharap pengawasan yang dijalankan pemerintah berjalan maksimal. Dengan demikian, seluruh jenis perbaikan itu dijalankan atau tidak bisa diketahui.