Dari tiga rumah yang digerebek di Surabaya, polisi menyita lima buah laptop, tiga buah iPad mini, sebuah iPad, 41 telepon, 12 buah wireless router, 12 buah hub network, 82 buah ponsel, dan 17 buah numeric keyboard. \'\'Mereka tampaknya sangat profesional,\'\' ucap mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya tersebut.
Hanya, Iqbal mengaku belum tahu bagaimana proses selanjutnya. \'\'Karena kami hanya bertugas mem-back up saja,\'\' ucapnya. \'\'Mabes nanti dengan kepolisian Tiongkok yang memutuskan. Apakah langsung diekstradisi, atau diproses dulu di sini,\'\' tambahnya.
Terpisah, seorang petugas Bareskrim menyatakan bahwa mereka mengintai sindikat ini di Surabaya sejak tiga bulan lalu. \'\'Memang cukup lama. Kami harus memastikan dulu apakah sudah semua sindikat berhasil kami identifikasi. Juga untuk mencocokkan hasil penyelidikan dengan tim yang mengintai di Jakarta dan Bali,\'\' terangnya.
Mereka mengakses rumah-rumah yang diincar dengan cara yang bermacam-macam. Tapi, yang paling membuahkan hasil ketika mereka menyamar menjadi petugas TV kabel. Begitu bisa masuk, mereka bisa mengonfirmasikan bahwa sindikat ini memang yang sedang dicari. \'\'Melihat situasi rumah yang penuh dengan wifi router, telepon, dan hape dalam jumlah banyak,\'\' tambahnya.
(mir/han/ano)