“Dari beberapa calon yang muncul, semuanya masih berpeluang. Masih dinamis sekali saat ini,\" ucapnya
Apalagi, Demokrat juga ingin mendapatkan bagian. Sebab, delapan kursi di DPRD Kota Jambi membuat partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini juga memiliki berganing besar.
Opsi reaslistis yang ditawakan adalah menyadingkan kader internal dengan calon petahana. Bila ini gagal, tidak menutup kemungkinan partai berlambang merci ini akan membuka opsi lain.
“Sebagai partai pemenang pemilu 2014, Demokrat memiliki ego sendiri. Sehingga Demokrat bisa menyodorkan kadernya untuk diduetkan dengan Fasha.
Bila Fasha menggandeng Demokrat, maka bisa jadi Maulana bakal bedampingan dengan Zumi Laza. Sebab, mantan Direktur RSUD Abdul Manap itu juga mendaftar di penjaringan PAN sebagai bakal calon Wakil Walikota.
“Bisa jadi Maulana bersama Laza. Memungkinkan, karena Mualana juga mendaftar di PAN,” jelasnya.
Demikian pula kemungkinan duet Abdullah Sani-Maulana atau Abdullah Sani- Zumi Laza. Artinya sejauh ini peta politik itu masih sangat dinamis sekali.
“Jadi masih dinamis sekali. Kemungkinan ada kejutan itu sangat memungkinkan terjadi,” jelasnya.
Sementara itu, Pelakasana Tugas Harian Ketua DPW PAN Provinsi Jambi Supriyono mengatakan perpanjangan dilakukan semata-mata untuk menjaring putra-putri terbaik, bukan untuk menunggu Laza. Siapapun calon yang ingin maju dipersilakan untuk mengikuti mekanisme partai.
“Yang jelas sekarang ini, PAN masih membuka pendaftaran. Ini kita lalukan semata-mata untuk mencari kandidat terbaik,” katanya.
Terkait kemungkinan duet Fasha-Laza, Supriyono mengatakan semua peluang itu bisa saja terjadi. Termasuk dengan calon yang muncul saat ini. “Bisa saja, namanya juga politik. Tapi sangat terbuka, begitu juga dengan yang lain,” pungkasnya.
(aiz)