JAKARTA - Langkah Satgas Terpadu TNI-Polri mengejar kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) terus berlanjut. Walau hingga lebih dari satu bulan ini, belum ada anggota KKSB yang tertangkap. Masalah warga yang dievakuasi seperti makan sehari-hari dan pendidikan untuk anak masih membayangi.
Kapolres Mimika AKBP Victor D. Mackbon menuturkan, untuk situasi terakhir di Mimika cukup kondusif. Aktivitas masyarakat telah berangsur-angsur normal. ”Kendati masih dilakukan pengejaran terhadap KKSB oleh Tim Terpadu Polri-TNI,” ujarnya.
Hingga saat ini belum ada informasi adanya KKSB yang tertangkap. Namun, semua petugas masih berupaya. ”Kami berupaya mengejar dan mengamankan sepanjang daerah PT Freeport,” Tuturnya pada Jawa Pos kemarin.
Bagaimana kesulitan dalam menghadapi KKSB? Dia menjelaskan bahwa beberapa kali KKSB ini membaur dan menyamar sebagai warga, itu cukup menyulitkan. ”Kalau untuk warga sendiri, dibilang membantu tapi tidak membantu juga ke KKSB,” ungkapnya.
Terkait persenjataan KKSB, diendus bahwa selain senjata rampasan juga ada senjata selundupan. Termasuk, amunisi persenjataan yang diselundupkan dari luar negeri. ”Dari perbatasan. Kalau senjata rampasan itu, ada yang rampasan lama dan rampasan baru,” terangnya.
Selain soal KKSB, saat ini Polri juga masih berupaya untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi warga pasca evakuasi. Menurutnya, Polri yang telah mendirikan posko di lokasi evakuasi masih berupaya untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat seperti, makan sehari-hari. ”Kami masih berusaha memenuhinya,” terangnya.
Kebutuhan lainnya, lanjutnya, terkait sekolah bagi anak-anak. Saat ini masih libur sekolah, harapannya setelah Natal dan Tahun Baru bisa kegiatan mengajar bisa berjalan normal. ”yang juga diperlukan adalah fasilitas kesehatan, kami masih berupaya soal rumah sakit ini,” paparnya.
Yang juga sedang diamankan adalah adanya demonstrasi dari masyarakat. Demonstrasi itu terkait hak masyarakat yang belum bisa terpenuhi oleh pemerintah. ”Kami masih mengamankannya,” jelasnya.
Sebelumnya, sekitar lebih dari seribu warga dievakuasi dari penyanderaan yang dilakukan KKSB. Namun begitu, KKSB menolak disebut melakukan penyanderaan. Hanya saja warga Kimbeli dan Banti terisolasi akibat zona perang yang ditetapkan KKSB.
(idr)