MUARASABAK - Kerusakan Jalan yang diakibatkan oleh kendaran berat atau bertonase lebih di Tanjabtim hingga saat ini terus terjadi. Bahkan untuk mengatasi tersebut Dinas Perhubungan Tanjabtim mengaku kewalahan. Akibatnya sejumlah ruas jalan semakin rusak parah. Tidak hanya jalan milik pemerintah daerah,jalan provinsi,jalan nasional pun tak luput dari kerusakan.
‘’Kami sulit untuk melakukan pemantauan muatan kendaraan. Seharusnya dengan kondisi kabupaten Tanjabtim saat ini seharusnya Tanjabtim harus memiliki jembatan timbang. Namun sayangnya hingga saat ini pemerintah Tanjabtim belum memiliki sehingga tidak bisa mengetahui muatan kendaraan. Belum ada di berikan oleh pihak kementrian,kalau pengajuannya Sudah,\" kata Kabid Operasional dishub Tanjabtim Aditya Gunadi.
Dikatakannya, pihak Dishub saat ini hanya bisa melakukan pengawasan dan patroli guna meminimalisir kendaraan melebihi muatan. Dengan tujuan memperkecil kerusakan ruas jalan semakin parah. \"Hanya ini yang bisa kami lakukan. Jika ditemukan kendaraan melebihi muatan langsung di tindak,\" ujarnya.
Kerusakan ruas jalan ini juga tambahnya akibat rendahnya kesadaran masyarakat Tanjabtim. Ditambah lagi dishub tidak memiliki jembatan timbang yang cukup berguna mengontrol muatan kendaraan saat membawa barang. \"Dua-duanya belum mendukung. Masyarakat rendah kesadaran,dishub tidak memiliki jembatan timbang. Padahal ini sangat perlu,\" tandasnya.
Sekedar untuk diketahui akibat banyaknya kendaraan liar dengan muatan berat sejumlah ruas jalan di beberapa kecamatan pun tak luput dari kehancuran, terutama jalan menuju Kecamatan Mendahara, Kecamatan sabak Timur, Kuala Jambi serta Rantah Rasau.
(oni)