SIMPANG TERITIP - SAT Polairud Polres Bangka Barat (Babar) mengevakuasi perahu nelayan yang terdampar di Perairan Rambat Simpang Teritip. Penemuan kapal itu sendiri di dekat Muara Sungai Biat. Sat Polairud Pastikan perahu aman.
Temuan itu diawali saat Sat Polairud Polres Babar mendapatkan Informasi via HP dari Nelayan bernama Bujang (28) warga Desa Air Putih, Muntok Babar pada Sabtu (20/1) sekira Pkl 11.00 Wib. ‘‘Awalnya kita mendapat informasi dari masyarakat, kita langsung ke TKP dengan Koordinat 1° 56\' 035\" LS & 105° 9\' 558\" BT ~ Muara Sungai Biat,’‘ ujar Kasat Polair Polairud Iptu Bambang Bekti seizin Kapolres Babar, AKBP Firman Andreanto S.H S.I.K.
Sat itu Polairud langsung mengamankan perahu dan Berkoordinasi degan Pos Polair Nipah Panjang Jambi untuk menghubungi pemilik sesuai dengan ciri-ciri perahu. Karena kondisi perahu rusak berat tidak bisa ditarik, maka ditinggal di TKP. Untuk Mesin & jaring diamankan ke Pos Pol Airud Tanjung Muntok.
Pemilik H Pipe (64) warga Nipah Panjang, Tanjung Jabung Timur, Jambi. Adapun para ABK adalah Joko (34), Yusuf (28), Udi (25) dan Ahmad (42, tewas).
Kasat Polairud menyatakan, temuan perahu itu setelah dihubungkan dengan penemuan korban yang terdampar di Pantai Rambat memang terkait. Setelah Pemilik perahu H Pipe membenarkan bahwa perahu tersebut benar miliknya dari ciri-ciri yang ada. Ditambah keterangan ABK yang selamat bahwa perahu tenggelam disebabkan oleh hempasan gelombang pada Lambung kanan.
Struktur perahu terbuat dari bahan papan kayu 2,5 Cm yang krn GT 4 sangat rentan terhadap Benturan Gelombang »10 Knot. Perahu Karam pada tangal 13 Januari 2018 sesuai dengan Early Warning BMKG kecepatan angin dari Barat mencapai 30 - 40 Knot.
‘‘Bahwa benar telah terjadi Laka kapal tenggelam yang disebabkan faktor cuaca ekstrim, dengan korban 1 meninggal dunia dan 3 selamat,’‘ tegasnya.
(his)