Persembahkan Dua Gelar di Indonesian Masters 2018

Senin 29-01-2018,00:00 WIB

JAKARTA - Dua gelar juara Indonesia Masters 2018 berhasil direngkuh pebulu tangkis tanah air yang berlaga di Istora kemarin. Anthony Sinisuka Ginting di sektor tunggal putra serta pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Sorak-sorai penonton begitu riuh ketika pukulan netting Anthony tidak bisa diantisipasi pemain Jepanng Kazumasa Sakai. Ekspresi gembira pebulu tangkis 21 tahun itu meluap. Dia pun berteriak lepas sambil mengangkat dan mengepalkan dua tangannya ke atas.

Anthony bersyukur menjadi kampiun di turnamen super series awal tahun itu. Pola permainan dan strategi yang sudah dipersiapkan sebelumnya bersama pelatih berjalan dengan baik di pertandingan. ”Mungkin lawan juga gerogi sama suporter di Istora,” candanya merendah.

Gelar juara kali ini bakal menjadi modal utama untuknya mengarungi kompetisi bulutangkis dunia tahUn 2018. ”Tambah percaya diri dan motivasi untuk makin keras lagi latihan,” imbuhnya. Targetnya musim ini, Anthony ingin menembus peringkat 10 besar dunia. Pemain yang mengidolakan Taufik Hidayat tersebut juga berharap bisa membantu Indonesia lolos ke babak final piala Thomas 2018.

Ganda putra terbaik dunia Marcus/Kevin bermain impresif mengandaskan pasangan Tiongkok Li Junhui/Liu Yuchen di final Indonesia Masters kemarin. Permainan agresif dua pasangan tersebut membuat jantung penonton yang hadir memadati Istora berdebar. Raihan poin keduanya saling mengejar.

Intrik pun sempat terjadi pada game ketiga. Pukulan smash Marcus yang menghujam ke sisi kanan area lawan mengenai raket Li Junhui. Namun, wasit malah memberikan poin untuk pasangan asal Negeri Tirai Bambu itu. Sontak, Kevin dan Marcus melakukan protes.

Kevin pun duduk di tempat istirahat pemain sebagai bentuk protesnya. Laju shuttlecock yang begitu cepat memang secara kasat mata seperti tidak tersentuh raket. Wasit tetap tidak mengubah keputusannya. Meski dalam layar video terlihat jelas adanya sentuhan yang mengakibatkan bola jatuh di luar bidang permainan.

Laga pun berlanjut. Duo minion semakin getol memborbardir pertahanan Li Junhui/Liu Yuchen. Pukulan smash keras Kevin menyambar bola tanggung menutup laga final yang berbuah kemenangan. ”Rasanya senang banget bisa menang di Indonesia. Karena penonton yang datang juga mengharapkan kami menang,” ungkap Kevin usai pertandingan.

Laga melawan pasangan nomor dua dunia itu memang menjadi laga emosional bagi Marcus/Kevin. ”Mereka kayaknya nantang, terutama Liu Yuchen ya. Saya juga nggak mau kalah main di kandang,” ujar Kevin lantas tertawa. Total sudah tujuh kali mereka bertemu. Dan enam laga terakhir ganda putra Indonesia itu tak terkalahkan.

Juara Indonesia Masters menjadi gelar empat beruntun bagi mereka. Sebelumnya Marcus/Kevin berhasil menyabet gelar di Korea Open, French Open, dan World Super Series Finals di Dubai.

Nasib kurang beruntung dialami pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Mereka harus puas meraih posisi runner-up. ”Zheng Siwei/Huang Yaqiong bermain dengan tempo tinggi. Apalagi Zheng Siwei cepet banget,” jelas Liliyana.

Greysia juga mengakui pasangan Jepang Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi bermain lebih bagus ketimbang dirinya. ”Mereka lebih tenang, main lebih rapi, dan berpengalaman,” urainya.

(han)

Tags :
Kategori :

Terkait