Sediakan Tiga Pilihan, Lokasi Pemindahan Gudang Karet

Senin 12-02-2018,00:00 WIB

JAMBI - Pemerintah Kota Jambi sudah melakukan rapat bersama para pemilik gudang karet di kawasan selincah, Kecamatan Paal Merah Kota Jambi belum lama ini. Ada beberapa hal yang sudah disepakati.

Hal ini diungkapkan Wali Kota Jambi Syarif Fasha. Ia mengatakan Pemerintah sudah melakukan rapat bersama pemilik gudang karet di Kota Jambi. Hasilnya pemerintah memberikan tiga opsi lokasi pemindahan gudang karet, diantaranya di kawasan TPA Talang Gulo, kawasan Pasar 46 dan Tanjung Johor kawasan jembatan Batanghari II.

\"Ada 3 pilihan kawasan untuk gudang karet yang bisa mereka pilih. TPA Talang Gulo, pasar 46 dan di kawasan Tanjung Johor. Di kawasan itulah yang bisa digunakan untuk pergudangan karet,\" kata Fasha.

Lebih lanjut ia menyebutkan, sebenarnya sejak Desember 2017 sudah tidak boleh lagi ada gudang karet di kawasan Kota Jambi. Saat ini pemilik gudang karet harus pindah. Pemkot masih memberikan waktu untuk pengusaha mencari lokasi yang tepat. “Mereka mengeluhkan terkadang warga sekitar tidak bisa menerima pembangunan gudang karena bau karet yang cukup menyengat. Sebenarnya itulah yang menjadi hambatan mereka saat ini,\" imbuhnya.

Kata Fasha, saat ini para pemilik gudang sedang berembuk untuk menentukan lokasi pergudangan karet di Kota Jambi. \"Kita beri mereka waktu dulu untuk bisa memilih satu diantara tiga kawasan tersebut. Mudah-mudahan warga sekitar juga bisa menerima,\" tuturnya.

Sementara John Kenedi, anggota Gapkindo Jambi mengatakan, memang kawasan Payo selincah sudah tidak boleh lagi dijadikan sebagai kawasan gudang karet karena sudah menjadi lokasi pemukiman warga.

\"Kami akui memang kami salah. Saat ini kami memang sedang mencari lokasi untuk pembangunan gudang baru,” katanya.

Dikatakannya, salah satu hambatan adalah mencari lokasi yang tepat. Selama ini kesulitan mereka adalah warga sekitar yang tidak menerima pembangunan gudang karet karena bau karet yang cukup menyengat.

\"Teman kita sudah ada beberapa yang pindah. Namun mereka tidak diterima warga sekitar karena bau karet yang cukup menyengat. Saat ini kita sudah merembuk untuk mencari lokasi yang tepat dan sesuai untuk lokasi pergudangan karet,\" pungkasnya.

(hfz)

Tags :
Kategori :

Terkait