MUARA BUNGO - Biasanya taman bunga berada di halaman rumah atau perkantoran, namun kali ini taman berada di tengah jalan. Taman ini sengaja dibuat masyarakat di tengah jalan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah.
\"Kami namakan taman ini taman neraka. Sudah satu tahun lebih jalan ini tidak pernah diperharikan. Jika hujan turun tanah selalu memenuhi jalan. Hal ini dikarenakan buruknya drainase ,\" ucap Daut, Kamis (22/2).
Dikatakannya, keluhan ini sudah sering kali disampaikan kepada pihak kecamatan. Namun, jalan tak kunjung diperbaiki. Padahal, akibat jalan yang hancur dan dipenuhi tumpukan tanah ini sudah sering menimbulkan kecelakaan.
\"Sudah banyak yang kecelakaan, kebanyakan sepeda motor. Apa lagi jika malam hari, kondisi disini cukup gelap. Kami sangat berharap adanya tanggapan dari pemerintah terhadap keluhan kami ini,\" harapnya.
Mengetahui adanya taman itu, Bupati Bungo H. Mashuri beserta Wakil Bupati Bungo H.Safrudin Dwi Apriyanto yang hendak meninjau lokasi banjir langsung menghentikan kendaraannya. Ia langsung mendengarkan keluhan dari masyarakat. \"Akan segera kita tanggapi, tapi tolong tanaman yang sudah ditanam ini dicabut dulu. Karena tanaman ini dapat mengganggu pengguna jalan,\" ucap H. Mashuri kepada masyarakat.
Dengan adanya perhatian dari Bupati Bungo, warga setempat langsung mencabut dan membuang tanaman seperti kembang dan juga pohon pisang yang sudah ditanamnya.
(ptm)