Kayu Aro Dikepung Kabut Asap

Senin 26-02-2018,00:00 WIB

KERINCI - Polusi kabut asap tebal menyelimuti seluruh Desa di Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci Minggu (25/02) pagi pukul 06.30 wib hingga pukul 10.00 Wib siang.

Pekatnya kabut asap tersebut diduga akibat sering terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kecamatan Kayu Aro sepekan terakhir ini dalam sepekan terakhir, dan menyebabkan jarak pandang berkurang.

Berdasarkan pantau di lapangan, meskipun cuaca di Kabupaten Kerinci sangat bagus, namun cuaca Kecamatan Kayu Aro sejak pagi hingga siang terlihat mendung.
Dampak paling terparah terjadinnya polusi kabut asap ini, terjadi di jalan Kayu Aro menuju pusat perdagangan di Siulak. Jarak pandang di lokasi itu hanya sekitar berjarak 50 meter, tentunya para pengendara terpaksa berjalan pelan dengan menghidupkan lampu.

Ridho, salah satu warga Kayu Aro, dikonfirmasi mengatakan bahwa kabut asap ini kemungkinan disebabkan oleh kebakaran hutan atau lahan di wilayah Kecamatan Kayu Aro. \"Kami menduga, terjadinya kabut asap ini, akibat kebakaran lahan di Kayu Aro yang marak terjadi,\" ujarnya.

\"Kabut asap pagi hari ini, telah terjadi beberapa terakhir ini di Kayu Aro. Sementara di wilayah lainnya, cuaca sangat bagus,\" tambahnya.

Dijelaskan Ridho, bahwa sepakan terakhir ini maraknya terjadi pembakaran hutan dan perambahan hutan, tepatnya di kaki Gunung Kerinci. Setelah dilakukan perambahan, oknum yang melakukan tanpa bersalah dengan langsung membakar. \"Coba lihat di kaki Gunung Kerinci, sudah botak tidak ada pohon lebat lagi seperti dahulu,\" ungkapnya.

Dirinya meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kerinci, pihak kepolisian dan TNKS, untuk secepatnya bertindak. Jika ini terus dibiarkan, tentunya akibatnya akan semakin fatal nantinya. \"Jika dibiarkan, bukan saja kabut asap, akan tetapi bisa jadi longsor dan banjir bandang besar melanda wilayah kaki Gunung Kerinci di Kayu Aro,\" ucapnya.

Berdasarkan data dari Kantor Pengelolaan Hutan Produksi unit 1 Kerinci, selama Dua bulan terakhir mencatat dan telah berhasil mengantisipasi, kebakaran hutan dan lahan seluas 288,5 Hektar yang ada dalam Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.

Kepala KPHP Kerinci Unit I, Neneng Susanti, dikonfirmasi mengatakan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi merupakan dampak dari perliku buruk dari manusia itu sendiri, diantaranya sengaja melakukan pembakaran, pembukaan lahan dengan pembakaran. \"Dengan kondisi saat ini ada baiknya masyarakat waspada, jangan sampai masyarakat yang merugi akibat ulah sendiri atau masyarakat lainnya,\" harapnya.

(adi)

Tags :
Kategori :

Terkait