MUARASABAK -Moratorium selama beberapa tahun, membuat Tanjabtim kekurangan tenaga pendidik. Bahkan kekurangan tersebut mencapai 600 tenaga pendidik. Dari 600 tenaga pendidik, yang paling banyak mrmbutuhkan tenaga pendidik yakni, guru SD 494 yang terdiri dari 394 guru kelas, guru TK 105 orang, 49 guru agama dan 51 guru Penjas.
‘’Setiap tahun Guru di Tanjabtim yang pensiun berkisar antara 30 hingga 40 orang. Kami masih terbantu dengan keberadaan guru honorer, maka pengisian CPNS tahun 2018 ini diprioritaskan terhadap guru honorer,\" ungkap Kabid PTK Disdik Tanjabtim, Meiherriasyah.
Selain itu, akunya, kekurangan guru ini, nantinya akan ditempatkan merata di seluruh jenjang pendidikan sesuai formasi yang dibutuhkan. jumlah sekolah SD sejumlah 206 sekolah, 45 SMP dan paud 282 termasuk didalamnya terdapat 53 TK.
‘’Dari jumlah sekolah tersebut terdapat 439 tenaga guru honorer ditingkat SMP yang terbagi dalam dua kategori, dibiayai APBD sejumlah 176 guru dengan penerimaan gaji sebesar 700.000 perbulan dan 118 guru yang hanya dibiayai dari dana BOS karena belum memenuhi kualifikasi. sedangkan untuk SD sejumlah 1384 guru yang terdiri dari 494 yang dibiayaii APBD dan sisanya 443 belum memenuhi syarat untuk dibiayai APBD.
Dari jumlah guru negeri, sebutnya, jenjang TK ada 17 orang namun yang menerima sertifikasi baru 12 guru, sedangkan untuk jenjang SD dari 1384 orang guru, yang sudah menerima sertifikasi sebanyak 1084 guru. Sementara guru jenjang SMP dari 272 guru, yang menerima sertifikasi sebanyak 189 guru. ‘’Kalau dipersentasi hampir 80 persen guru negeri sudah menerima sertifikasi. Mulai tahun 2018 ini, sudah diusulkan untuk guru honorer yang memenuhi syarat untuk diajukan mendapatkan tunjangan sertifikasi,\" pukasnya.
(oni)