JAMBI - Masyarakat Kota Jambi tak perlu jauh-jauh untuk menikmati menu Ayam Bakar Taliwang yang merupakan kuliner terkenal Asal Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasalnya, kuliner ini kini telah hadir di Aston Jambi.
Marketing Aston Jambi, Yuliana mengatakan, weekend promo Ayam Bakar Taliwang di Aston Jambi hanya dihargai Rp 49 ribu/nett. “Dengan Rp 49 ribu/nett sudah plus ice tea, sup dan kangkung,” kata Yuliana Jum’at (9/3) lalu.
Tujuan Aston Jambi menyajikan kuliner Ayam Bakar Taliwang adalah selain memperkenalkan kuliner dari daerah lain, juga untuk mengubah cara pandang masyarakat bahwa menu yang hadir di Aston Jambi tidak mahal.
“Walaupun kami hotel bintang 4, tapi harga menu masih dapat dijangkau oleh masyarakat, tidak usah lagi mikir harga untuk menikmati menu yang ada dihotel kami. Menu yang ada terjangkau dan berkualitas,” jelasnya.
Sementara itu, Chef Andi Wahyudi menambahkan, promo Ayam Bakar Taliwang yang hadir di Aston Jambi masih belum banyak dikenal oleh masyarakat Jambi. Sehingga dengan hadirnya Ayam Bakar Taliwang adalah sebagai daya tarik anak muda maupu masyarakat Jambi untuk ke Aston Jambi.
“Bumbu ayam bakar taliwang sesuai dengan di Lombok, hanya terdapat beberapa komposisi yang memang berbeda. Seperti cabe yang digunakan, kan kalau cabe Lombok memang sangat pedas, beda dengan di Jambi,” terang Chef Andi.
Namun tingkat pedas bisa ditambah sesuai dengan permintaan masyarakat yang ingin menyantap Ayam Bakar Taliwang di Aston Jambi. Namun pihaknya tetap menyandingkan ayam bakar taliwang dengan sambal dadak, yakni sambal yang diolah secara dadakan.
“Saat menunggu pesanan masyarakat juga dapat peracikan terakhir saat memasak ayam bakar taliwang oleh chef,” urainya. Dituturkan Chef Andi, histori terciptanya Ayam Bakar Taliwang bermula saat terjadi pertikaian antara kerajaan Mataram dan kerajaaan Bali. Seorang juru masak dari kerajan Mataram yang bernama Taliwang pun berusaha menciptakan perdamaian antara dua kerajaan yang bertikai ini dengan mengolah menu ayam bakar, yang kemudian dikenal menjadi ayam bakar taliwang.
“Akhirnya menu ini disajikan kepada dua kerjaan bertikai tersebut, dan terjadilah perdamaian. Ada peran juru masak dalam mengatasi pertikaian dua kerjaan ini,” tandasnya.
(yos)