Ditanya Gubernur, Yossi Sukses Bikin Teman Dari Singapura Penasaran dengan SAD

Senin 12-03-2018,00:00 WIB

Ikut dua kali seleksi program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diadakan Kementerian  Pemuda dan Olahraga akhirnya  membawa cita-cita Yossi Tercapai, meski bukan ke negara tujuan.  Tahun 2017 Ia kembali mencoba peruntungan,  dan Singapura akhirnya menjadi Negara pertama yang Ia datangi. 

YANI TAYIB

SINGAPURA bukanlah Negara tujuan Yossi ketika mengikuti seleksi PPAN 2017. Ia sejak lama tertarik untuk menjadi delegasi PPAN ke Australia. Sayang, dewi fortuna tidak berpihak kepadanya. Namun rezeki lain datang, Ia lulus seleksi program Singapore Indonesian Youth Leader Exchange Program

(SILYEP) Pengalaman  menjadi delegasi Provinsi Jambi dalam Program Silyep. 

“Pengennya ke Australia, sayangnya kuota ke Australia itu untuk cowok bukan cewek,\" katanya.  

Baginya, saat itu tak mengapa,  karenanya Ia tetap mengikuti seleksi PPAN 2017.  Cerita panjang dilalui Yossi ketika mengikuti seleksi. Seleksi PPAN memang ketat, hanya yang pantas lah yang akhirnya terpilih. Sebab di sini bukan saja mewakili Jambi namun membawa nama Indonesia. 

Dari banyaknya perjalanan seleksi PPAN yang menguras tenaganya,  ada saja pengalaman yang membuatnya tak ingin melupakan setiap proses seleksi Program ini.  Salah satunya saat malam final,  Yossi menjadi satu satunya finalis yang mendapatkan pertanyaan dari Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli. 

\"Jadi seharusnya Gubernur nanya peserta yang tampil pertama.  Itu bukan aku, sabab aku tampil ketiga.  Nah pas sudah waktunya malah panitia bilang aku tampil duluan, gugup dong, tapi syukur bisa jawab pertanyaan Gubernur. Dan aku satu-satunya peserta yang mendapatkan pertanyaan dari Gubernur,\" ujarnya. 

Namun, seleksi merupakan bagian kecil dari pengalaman SILYEP 2017. Banyak kisah yang Ia lalui.  Banyak cerita yang Ia lewati, dan pelajaran berharga yang Ia dapati selama sebulan mengikuti perjalanan ini.  Kegiatan SILYEP 2017 yang mengambil  Tema Social Enterprise membuatnya kagum.  Banyak sekali ilmu yang Ia dapatkan selama di singapura.   Melihat-lihat wirausaha muda Singapura yang membidik kehidupan sosial dalam bisnisnya hingga Ia menarik teman Singapuranya untuk berkunjung  ke Jambi.

Social Enterprise memang menarik bagi wanita kelahiran 18 November 1992 ini.  Tentunya banyak yang belum Ia lihat di Jambi bahkan di Indonesia. Di Negara seperi Singapura namun masih sangat memperdulikan kehidupan sosial,  gender mendatangkan satu kekaguman bagi Yossi.  Ia dan 19 Delegasi Indonesia lainnya mengunjungi restoran di Singapura yang semua karyawannya adalah mantan narapidana.  Mereka juga mengunjungi  Barista yang ke semua pegawainya adalah perempuan. 

\"Di Singapura  itu ada restoran yang semua karyawannya mantan narapidana.  Kebayangkan gimana makan dilayani sama Mantan Napi.  Tapi mereka di sana bisa menciptakan  usaha seperti itu,\" ungkap wanita yang aktif dibidang sosial ini. 

Itu hanya sebagian kecil  saja pelajaran ekonomi kreatif dan sosial enterprise yang Ia dapatkan selama di Singapura. Selama mengikuti program  SILYEP ini,  alumni UNJA ini juga berperan untuk memperkenalkan Indonesia melalui budaya,  seni,  adat istiadat. 

Menarik sekali,  ketika Yossi menceritakan dirinya banyak menceritakan kehidupan Suku Anak Dalam Jambi.  Bahkan teman sesama Delegasi dari Singapura berminat datang ke Jambi untuk melihat SAD lebih dekat. 

\"Rencana bulan ini kalau nggak bulan depan Dia ke Jambi.  Dia mau tau Jambi itu gimana dan dimana.  Sebabnya dia sudah pernah ke Indonesia tapi nggak tau soal Jambi, bahkan Dia tertarik sekali saat aku cerita tentang SAD. Dia banyak tanya-tanya,\" bebernya 

Selesai mengikuti program SILYEP tugas besar yang diembannya tak berhenti sampai disitu.  Kini,  Yossi sibuk mencari delegasi baru penerus dirinya untuk tahun 2018. \"Sekarang lagi sibuk roadshow ke kampus kampus, karena sebentar lagi  akan ada seleksi, \"Tutupnya. 

Tags :
Kategori :

Terkait