JAKARTA - Kebutuhan pembiayaan pembangunan infrastruktur transportasi Indonesia melalui APBN atau APBD hanya mampu mengakomodir 30-40 persen saja. Hal ini dibutuhkandana investasi dari BUMN, BUMD, swasta nasional maupun asing. Hal tersebut dilakukan oleh Kementerian Perhubungan mulai saat ini.
Salah Satu yang dilakukan Kemenhub adalah menggandeng PT SMI dalam pembangunan LRT Jabodetabek. ”Dalam hal ini PT. SMI mempunyai peranan seperti dalam proyek LRT Jabodebek yang semula akan kami bangun menggunakan dana APBN akhirnya bisa dibangun dengan dana kombinasi antara PMN dan investasi PT. KAI dan Adhi Karya untuk pertama kalinya,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara Nawabakti PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) kemarin (15/3).
Menurut Menhub, jika kerjasama tidak terjadi maka akan menghabiskan banyak dana sehingga pembangunan di sektor lain pun terhambat.
Budi juga menjelaskan bahwa pemerintah daerah masih banyak yang belum mengetahui terkait kolaborasi seperti ini. ”Pemda belum banyak yang tahu terkait pendanaan swasta ini. Berdasarkan pengalaman, PT.SMI juga memberi solusi bagaimana pembiayaan LRT di Sumatera Selatan dapat berjalan baik,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Budi mengatakan jika Kemenhub akan melakukan lelang berbagai proyek. Misalnya saja proyek kereta api di Makassar Pare-Pare, bandara Tarakan, Labuan Bajo, Lampung, dan Pelabuhan yang bertempat di Bau-Bau.
Dengan format seperti ini, akan memberi ruang bagi investor dan operator untuk bekerja sama. Budi memberi contoh pada proyek kereta api di Makassar, Pare-Pare bahwa Kemenhub meminta PT.PII untuk membuat skema yang diminati masyarakat. ”Jadi, operator untuk yang di Pare-Pare (proyek kereta api, Red) bukan PT.KAI. Namun kita beri kesempatan yang lain supaya ada kompetisi di situ. Investor tidak selalu bank, tapi siapa saja yang bisa melakukan itu,” tutur Menhub.
Keterlibatan pihak luar ini menurut Budi dapat menghemat biaya. Misalnya dalam keterlibatan PT. SMI untuk pembangunan infrastruktur transportasi bisa menghemat APBN mencapai Rp 1-3 triliun dalam setahun. Tidak hanya PT SMI, Menhub Budi akan membagi perusahaan lain untuk kebutuhan investasi tahun ini. Diantaranya PT.PII, Dana Reksa, dan Bahana. lyn)