JAMBI - Puncak perayaan Waisak se Sumatera Selasa (29/5), di kompel Percandian Muaro Jambi. Perayaan bakal dihadiri ribuan umat Budha, baik dari dalam Kota Jambi, maupun dari kota-kota di Indonesia. Rudi, selaku Ketua Perkumpulan Umat Budha Jambi (PUBJ), mengatakan, kegiatan perayaan waisak seperti ini telah dilakukan sejak tahun lalu. Dan merupakan agenda rutin Pemprov Jambi. Berdasarkan konfirmasi kehadiran peserta, sebanyak 2.000 umat Budha bakal hadir dan ikut merayakan waisak se Sumtera, dan jumlah ini bakal bertambah.
“Disamping sebagai Hari Raya umat Budha, juga bertujuan untuk memajukan Provinsi Jambi, khususnya di bidang pariwisata agar Provinsi Jambi bisa dikenal luas dikancah nasional maupun internasional,” kata Rudi, kemarin, (24/5).
Sebelum acara puncak, pihaknya akan menggelar beberapa rangkaian persiapan, diantaranya, pengambilan air suci yang diambil dari Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci, mengambil api abadi di Desa Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi, dimana kegiatan ini didukung oleh Dinas Pariwisata Provinsi Jambi.
Sedangkan puncak acara diawali dengan doa bersama untuk kedamaian Negara Indonesia, dilanjutkan dengan beberapa kesenian asli Jambi, dan kesenian sendratrai “The Journey of Atissa”, yang dikemas dengan teknologi terbaru, dan ditutup dengan pelepasan lampion.
“Dalam perayaan waisak direncakan bakal langsung dihadiri Menteri Agama RI, Bupati Muaro Jambi, Kementerian Pariwisata, bikhu sangha sebanyak 80 orang, yang berasal dari Indonesia, dari Bhutan dan Thailand,” urainya.
Sementara itu, Bante Bhadra Putra yang merupakan Sekwil Sangga Agung Jamb-Sumbar menambahkan, dalam perayaan waisak merupakan penyederhaanaan terhadap hidup, dan mebangkitkan kebijaksanaan untuk saling bersatupadu terhadap nilai dasar bangsa Indonesia, yakni Pancasila dan Bhineka Tunggal ika.
“Dalam perayaan waisak, mari sama-sama kita memberikan hal terbaik bagi bangsa Indonesia, penuh welas asih dan semangat keharmonisan,” papar Bhadra Putra.
Amril dari Dinas Pariwisata Provinsi Jambi mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya Dinas Pariwisata Provinsi Jambi, agar menjadi kalender rutin tiap tahunnya, sehingga dengan adanya kegiatan, Jambi makin lebih dikenal.
“Manfaatnya dua, pertama dari segi pendidikan bahwa situs candi harus selalu kita lestarikan, keuda segi periwisata dengan semakin ramainya kompel percandian, akan berdampak terhadap sektor ekonomi masyarakat Jambi,” tandas Amril.
(yos)