JAMBI - Pergerakan teroris di Indonesia kian menghawatirkan. Tidak memandang siapapun. Bahkan, seorang personel polisi sekalipun. Buktinya, salah seorang oknum anggota Polresta Jambi, kini diamankan di Polda Jambi.
Oknum polisi berinisial NL dengan pangkat Bripka tersebut, diduga terpapar ideologi terorisme. Dia selama ini bertugas di Unit Reskrim Polresta Jambi.
Kapolresta Jambi, Kombes Pol Fauzi Dalimunthe saat dihubungi via ponselnya, kemarin (30/5) malam membenarkan hal ini.
“Iya memang benar,” ujar Kombes Pol Fauzi Dalimunthe.
Menurutnya, yang bersangkutan kini diamankan di Promam Polda Jambi untuk proses pemeriksaan. “Sekarang masih pendalaman,” singkatnya.
Sementara itu, menurut informasi yang dihimpun harian ini penangkapan dilakukan 28 Mei 2018 sekitar pukul 12.00 WIB. Tidak ada perlawanan saat penangkapan tersebut.
Dari hasil penyelidikan, Bripka NL mendalami kajian yang isinya tentang tauhid dari seseorang berinisial DS alias AI yang dikenalkan oleh JK alias AI. Dimana, mereka sebelumnya bersama-sama mengikuti pengajian di salah satu pondok di Jambi pada tahun 2012.
Pada 2014, oknum polisi yang sudah terpapar ideologi teroris ini diberikan kajian oleh Maman Abdul Rahman. Dimana, mereka memiliki pemahaman yang sama terhadap kajian daulah yang intinya adalah jihad.
Mereka juga diketahui sering berkomunikasi melalui WhatsApp. Terakhir dikabarkan jika Bripka NL pernah memberikan informasi sterilisasi kepada kelompoknya.
Sementara itu, kemarin (30/5) penumpang dan petugas serta warga di kawasan Terminal Alam Barajo dibuat geger. Dimana, barang bawaan penumpang tas dan kardus diduga berisi bom.
Pihak terminal langsung menghubungi pihak kepolisian untuk melakukan sterilisasi. Tidak lama kemudian, sejumlah anggota dari Detasemen Gegana Brimobda Jambi langsung mendatangi lokasi.
Menurut keterangan Petugas Dishub yang Bertugas di Terminal Alam Barajo, Wilsa, mengatakan, tas dan kardus tersebut sudah berada di tempat itu sejak pukul 15.00 WIB.
\"Karena kita juga takut buka, makanya langsung kita hubungi pihak kepolisian. Sekitar pukul 17. 00 Wib baru polisi datang,\" katanya.
Dirinya menduga, tas dan kardus tersebut merupakan milik penumpang. \"Tapi semuo penumpang lah berangkat. Kita juga takut kalau itu isinya bom, makanya buru-buru kita hubungi polisi,\" tukasnya.
Setelah anggota Jibom melakukan pengecekan, extray sempat berbunyi. Hingganya, langsung dilakukan diledakkan di lokasi sesuai dengan SOP pihak kepolisian.