SENGETI - Pemkab Muarojambi Selama Ramadan hingga paska lebaran sudah melakukan bantuan untuk lima kasus kebakaran di Kabupaten Muarojambi. Kasus kebakaran ini terjadi mulai hari pertama Ramadan hingga akhir cuti bersama libur lebaran pada 21 Juni 2018.
\"Totalnya ada lima kasus kebakaran. Namun tidak pada satu kecamatan, tersebar di beberapa kecamatan,\" kata M Rivai, Kabid Damkar Dinas Damkar dan Polisi PP Muarojambi kemarin.
Rivai menjelaskan jumlah kebakaran tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan jumlah kebakaran pada periode yang sama tahun lalu. \"Tahun lalu banyak kejadian. Meski sedikit, kami harus tetap siaga. Kami memang dituntut seperti itu,\" tuturnya.
Dia dan timnya bersyukur, angka kejadian kebakaran saat Ramadan tidak tinggi. Kejadian kebakaran mayoritas terjadi usai sahur dan jelang buka puasa. Penyebab utamanya adalah arus pendek listrik. \"Selain itu ada kompor meledak dan lainnya,\" ujarnya.
Rivai menyebutkan wilayah dari kelima kasus kebakaran yang terjadi selama Ramadan hingga lebaran ini. Yaitu Kecamatan Sungaibahar, Jambi Luar Kota, Kumpeh, dan Kecamatan Muarosebo. \"Mayoritas rumah. Kalau pabrik, cuma satu. Pabrik kelapa sawit di Niaso,\" jelasnya.
Mengenai kerugian yang dialami korban, Rivai tidak bisa menyebutkan angka pastinya. \"Total kerugian bisa mencapai ratusan juta. Bahkan miliaran. Namun saya belum bisa menyebutkan angka pastinya. Kita disini mendapatkan laporan dari pos-pos damkar. Untuk jelasnya ada di pos bersangkutan,\" tandasnya.
(era)