JAMBI – Masalah angkutan batu bara belum terpecahkan. Kini angkutan batu bara masih memadati jalur lintas utama Provinsi Jambi. Bahkan ada angkutan yang nekad melintas siang hari.
Pemerintah Provinsi Jambi bersama pihak terkait masih sibuk koordinasi mengatasi masalah tersebut. Sudah banyak korban jiwa akibat lalu lintas truk batu bara. Harusnya penangan ini lebih di prioritaskan.
Gusrizal Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi meminta agar semua pihak mencari jalan keluar dari masalah ini. Bukan menutup jalan keluar.
“Kita DPRD mendorong. Seharusnya di realisasi jalan khususu itu segera,” katanya.
Politisi partai Golkar itu mengatakan, Provinsi harus aktif dalam memfasilitasi persoalan yang telah terjadi menahun itu.
“Provinsi harus aktif. Ambil jalan Kabupaten yang direncanakan untuk jalur khusus batu bara itu,” sebutnya.
Lebih lanjut Gusrizal menyebutkan, pengusaha batu bara sudah siap setelah ditentukannnya putusan akhir mengenai jalur khusus ini. Pengusaha harus berkomunikasi dengan ESDM dan pihak PU, terkait teknis dan pembangunan jalan tersebut.
“Jangan sampai nanti masalah jalan sudah selesai, pengusaha tidak siap membangunnnya,” sebutnya.
Untuk pembangunan jalan itu kata Gusrizal, memang ditanggung pihak asosiasi batu bara di Jambi. Pemerintah hanya meminjamkan jalan Provinsi yang akan dibangun jalan khusus.
“Juga untuk pemeliharaan mereka yang urus nantinya, semoga lekas terlaksana,” kata Gusrizal.
Sementara Wing Gunariadi, Kabid perhubungan darat dan perkerataapian Dinas Perhubungan Provinsi Jambi mengatakan, pihaknya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan asisten III Setda Provinsi Jambi untuk membicarakan semua permasalahan yang baru mencuat.
\"Minggu kedua juli kita rapatkan bersama stakholder terkait,\" sebutnya.
Dikatakan Wing pihaknya akan mengundang Dinas ESDM, PU, DPRD Provinsi, Kabupaten Batanghari , Asosiasi pengusaha batu bara dan pihak lainnya.
\"Kita sebagai pemberi izin angkutan akan mendorong pihak pengusaha batubara untuk kerjasama dengan ESDM. Akan percepat realisasi jalur khusus,\" pungkasnya.
(aba)