Agus Herianto, Kepala Disdik Provinsi Jambi menyebut untuk peserta jalur pindah tugas ini akan ada dua kali pendaftaran.
“Mereka kita suruh memasukkan entri biodata dan hasilnya kita beri lembar pra pendaftaran, lalu baru mereka baru bisa daftar online,” sebut Agus.
Hal ini disebut Agus sebagai mekanisme yang harus dilewati untuk mengisi kuota lima persen di 12 sekolah yang ada di Provinsi Jambi. Namun pantauan Koran ini tak sedikit pula peserta dari dalam Kota Jambi yang mengunjungi Dsidik, pasalnya mereka mengaku tidak tahu cara pendaftaran online dan minta didaftarkan oleh pihak Dinas. “Banyak juga yang datang kesini minta diisikan data onlinenya,” sebut Agus.
Untuk penerimaan siswa baru ini sendiri Agus menyebut, pihaknya menetapkan pertimbangan umur sebagai hal yang dipertimbangkan. Karena batas mengenyam pendidikan yang semakin terbatas.
“Pertimbangannnya pertama umur dan kedua nilai Unas,” sebutnya. Hal itulah yang nantinya menjadi tolak ukur dalam menyeleksi puluhan ribu tamatan SMPN/MTSN yang hendak masuk ke SMAN.
Untuk di Kota Jambi sendiri sebenarnya ada SMAN 13 yang tidak menggunakan sistem online, karena baru dibangun dan baru tahun ini melaksananakan PPDB. Untuk Sistem Online sendiri setidaknya ada 85 Sekolah yang menggunakan system PPDB secara Online di Provinsi Jambi.
Sistem online ini sendiri akan dilanjutkan esok (hari ini,red) untuk melakukan tahapan verifikasi. Yang akan dibuka pada pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB di sekolah yang telah dituju.
Sementara itu, Pengamat Pendidkan Universitas Jambi, Prof. Drs. M. Damris, M.sc, P.hd, mengatakan,system zonasi ini merupakan bentuk pemerataan atas paradigma sekolah unggulan selama ini. Dia menyebut, memang seharusnya semua sekolah tidak memiliki system unggulan. Yang nantinya dibarengi pula dengan penerimaan di Perguruan Tinggi yang tidak memandang latar belakang SMA calon mahasiswa tersebut bersekolah.
“Harus bersama menegakkan system baru ini, karena sekolah yang baik tidak didominasi oleh beberapa sekolah unggulan saja,” sebutnya.
Selanjutnya, nantinya akan dibarengi pula dengan kualitas tenaga kependidikan yang dituntut mampu mendidik siswanya.
“Karena pada dasarnya jika siswa itu sudah pintar , tidak aka ada image sekolah non favorit disetiap SMA,” sampainya. Dia juga menyebut untuk pemerataan itu sendiri rencana Disdik Provinsi Jambi terkait percobaan pemindahan guru SMA favorit ke sekolah lainnya merupakan cara yang perlu dicoba.
“Sesuai denganm program nasional, bahkan di pusat akan memindahkan dalam cakupan antar Provinsi,” sebutnya.
Sedangkan untuk nasib siswa yang dinyatakan tidak diterima dalam PPDB online ini Damris menyebut, itu memang menjadi sebuah resiko karena jumlah satuan pendidikan negeri yang belum terlalu banyak.
“Ya harus bersekolah di swasta karena kembali ke potensi anak tersebut juga nantinya,” tuturnya. Dia pun mengapresiasi rencana pemerintah yang akan memberikan beasiswa bagi siswa pra sejahtera yang bersekolah di swasta nantinya.